"Wah sial, aku bangun kesiangan." Batinnya sambil bangun dan menuju kamar mandi dengan cepat. Seraya bangkit dari ranjangnya dia menengok ke ranjang kawannya Yantie yang ternyata sudah dalam keadaan kosong.Â
"Aduh sialan.. Kenapa kamu tidak bangunkan aku Yantie.. Kamu pasti tahu kan statusku sedang mengejar dateline skripsi tiga hari lagi." umpat batin Wenda sambil terus berlari ke kamar mandi.
"Kriiiiiiing" bunyi weker menyalak galak serta merta menghentikan langkahnya menuju kamar mandi.
"Aduuuuuh, kerjaan si Yantie ini pasti memasang weker jam ajaib begini. Siapa lagi yang mau memasang weker jam 10 siang begini kalau bukan sahabatku yang jahil? " pikirnya geram dan kesal.Â
Selesai mandi, Â Wenda mengusap-usap wajahnya mengeringkan sisa air yang masih ada seraya duduk di meja belajarnya untuk menyalakan komputernya dan mulai melanjutkan tugas akhir skripsinya.Â
Waktu menunjukan pukul 04.00 sore, Â dan mata Wenda menjadi terbelalak kaget ketika tidak dengan sengaja melihat jam weker kesayangannya disampingnya.Â
"Siaaaal.. Aku sudah janjian dengan Prof. Diyans jam lima! " ucapnya sambil setengah berteriak.Â
"Aku harus cepat menyelesaikannya. Ayo Wenda, Â kamu pasti bisa" gumamnya sambil terus mengerjakan skripsinya.Â
Setelah beberapa saat mengetik, lalu dia mulai mencetak skripsinya untuk nanti bimbingan bersama dosennya. Sambil mencetak dan berdandan, Wenda melihat ke jam lagi dan menunjukan pukul setengah lima.Â
"Aduuuh.. Bagaimana ini, bisa telat aku nanti ini." ucapnya sambil tergesa-gesa memakai pakaian. Setelah berpakaian dia merapikan bahan skripsinya dan pergi ke kampus untuk bimbingan.Â
---