Mohon tunggu...
Rezika Nurfadia
Rezika Nurfadia Mohon Tunggu... Penulis - Pengarangan

Lahir dari sudut pandang terhadap kehidupan yang romantis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mengenal Lebih dekat dengan Arabica

13 Januari 2025   17:51 Diperbarui: 13 Januari 2025   17:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arabica salah satu jenis kopi yang mudah untuk di budidayakan. Memiliki buah yang lebih besar dari robusta. Tumbuh di daratan rendah 600-2000 mdpl, dan hidup di suhu 15-25 2 C

Kopi jenis ini berasal dari daerah Etropia yang di bawa oleh pedangan Arab ke Yaman. Pada abad ke-15 penyebaran kopi berkembang ke Eropa. Awalnya orang Eropa membelinya dari para pedagang Arab, namun kemudian mereka berhasil membudidayakan di Asia dan America.  

Kopi jenis arabica adalah kopi pertama yang ditanam di Indonesia, dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1696 dari Malaba, India. 

Penanaman dan pemeliharaan yang tidak sulit menjadikan kopi jenis ini berkembang pesat di Indonesia. Data pada tahun 2020 saja sudah ada 1.25 juta ha di tanami kopi dengan 96% adalah perkebunan rakyat dan 4% lainya adalah perkebunan swasta dan Pemerintah (PTP Nusantara)

Cara Pemeliharaan kopi Arabica

Perawatan ini di lakukan untuk menjamin kualitas biji yang di hasilkan tetep sempurna. 

1. Pemupukan. Memberikan pupuk secara berkala di tiga bulan sekali. Pemupukan bertujuan agar nutri yang di serap oleh pohon arabica bisa meningkatkan kualitas biji yang akan di hasilkan.

2. Pemangkasan secara rutin, memangkas cabang-cabang di sekitar dan pokus pada cabang yang akan menghasilkan kualitas tinggi. 

Meskipun cara pemeliharaan dan perawatan yang mudah, tapi kopi arabica sangat rentang terhadap hama karat daun.

Cara Panen

Memetik hanya biji yang sudah masak di tandai dengan warna menyeluruh pada bagian biji. Proses pemanenan ini di lakukan setiap 3 hari sekali. 

Memerlukan waktu 1,5 tahun sejak ditanam, kopi arabica sudah siap di panen. Sehingga 1.300.000 bag (per bag 60 kg) di tahun 2023 berhasil di ekspor ke berbagai negara di dunia. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-11 produsen kopi arabica terbesar di dunia.Laporan Biro Statistik (BPS) Indonesia, nilai ekpor kopi Indonesia ke dunia mencapai USD 1,612 miliar/25,5 triliun.

Dengan begitu perekonomian di indonesia dari tahun ke tahun pun ikut meningkat.

Memiliki rasa yang dominan asam, menjadikan kopi arabica ini pun sangat banyak di nikmati oleh orang Indonesia khususnya.

Budidaya Kopi Arabica ini sudah berhasil di budidayakan di Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. 

Belajar bersama petani arabica,merawat, serta memanen, atau hanya ingin konsultasi mengenai kopi arabica? Bisa menghubungi di nomor WhatsApp berikut 087763050030

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun