Probolinggo, 19 Juni 2024 -- Dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri 4.0, sebuah kegiatan penelitian dan pengabdian dilakukan di SMK N 2 Probolinggo oleh tim peneliti yang terdiri dari Moh. Zainul Falah, S.T., Febiolola Milinia Triaa, S.Pd., Ghasa Faraasyatul 'Alam, S.Pd., M.Pd., dan Moch. Rizal Ramadhan. Dengan bimbingan Dosen Pendamping Fuad Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini berfokus pada peningkatan kompetensi siswa melalui pemanfaatan trainer sepeda listrik sebagai media pembelajaran.
Pemanfaatan trainer sepeda listrik ini diharapkan mampu memberikan pemahaman praktis kepada siswa mengenai teknologi terkini yang relevan dengan perkembangan industri saat ini. Sepeda listrik, sebagai salah satu inovasi dalam kendaraan ramah lingkungan, menjadi sarana yang ideal untuk memperkenalkan teknologi canggih kepada para siswa.
Moh. Zainul Falah, S.T., sebagai ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi era industri 4.0. "Dengan menggunakan trainer sepeda listrik, siswa dapat belajar langsung mengenai sistem kelistrikan, pengoperasian, dan perawatan sepeda listrik. Hal ini sangat penting mengingat tren industri yang semakin mengarah pada penggunaan teknologi ramah lingkungan," ungkapnya.
Febiolola Milinia Triaa, S.Pd., menambahkan bahwa pemanfaatan trainer sepeda listrik juga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam bidang teknologi dan rekayasa. "Kami ingin siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik. Trainer sepeda listrik ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka," jelasnya.
Ghasa Faraasyatul 'Alam, S.Pd., M.Pd., juga menekankan pentingnya pembelajaran berbasis praktik dalam kurikulum pendidikan vokasi. "Pembelajaran berbasis praktik seperti ini sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan teknis siswa. Dengan pengalaman langsung, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja nanti," katanya.
Moch. Rizal Ramadhan mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi para guru. "Para guru juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengoperasikan dan memanfaatkan trainer sepeda listrik dalam proses pembelajaran. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK N 2 Probolinggo secara menyeluruh," ujarnya.
Kegiatan ini didukung oleh tim teknis lapangan yang dipimpin oleh Wahyu Tri Handoko, yang bertanggung jawab dalam menghubungi pihak sekolah. Mereka juga memberikan pelatihan teknis kepada siswa dan guru mengenai penggunaan alat ini.
Dosen pendamping Fuad Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif dan kerja keras tim peneliti. "Pemanfaatan trainer sepeda listrik ini merupakan langkah inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK N 2 Probolinggo. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah-sekolah lain," ujar Fuad.
Dengan adanya kegiatan penelitian dan pengabdian ini, diharapkan kompetensi siswa SMK N 2 Probolinggo akan meningkat secara signifikan. Selain itu, penggunaan trainer sepeda listrik sebagai media pembelajaran diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah vokasi lainnya dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H