Mohon tunggu...
rezekiendang sri
rezekiendang sri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manajemen - Mahasiswi

Saya Dari Mahasiswi S1 Prodi Manajemen - Universitas Teknologi Digital

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Strategi Pemasaran dan Lokasi Usaha Dalam Upaya Meningkatkan Minat Beli Konsumen Di Toko Buku Gramedia Kota Bekasi

15 Januari 2025   20:08 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1       Manajemen Pemasaran

            Menurut Kotler dan Keller (2017:6), manajemen pemasaran merupakan pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan memberikan kualitas penjualan yang baik. Menurut Assauri (2018:12), manajemen pemasaran merupakan kegiatan menciptakan, mempersiapkan, melaksanakan rencana yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Menurut Tjiptono (2016:63), manajemen pemasaran secara keseluruhan yaitu cara perusahaan melakukan bisnis yang mempersiapkan, dan meningkatkan konsumen mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar sasaran. Berdasarkan beberapa pernyataan para ahli, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang diterapkan pada pelaku usaha bisnis agar tetap hidup melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dalam konsep pemasaran.

2.1.1    Manfaat Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016) manfaat manajemen pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhan (kebutuhan konsumen) dengan cara yang menguntungkan dari semua pihak. Adapun bagian dari beberapa manfaat yaitu : 

Meningkatkan keuntungan dan penjualan

Membangun keunggulan kompetitif

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Meningkatkan kesadaran merek dan reputasi

Memfasilitasi pertumbuhan dan pengembangan bisnis

Meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.1.2    Tujuan Manajaemen Pemasaran

Menurut Meithiana Indrasari (2019:10-12), ada beberapa tujuan manajemen pemasaran yaitu sebagai berikut :

Menciptakan permintaan (demand), Permintaan adalah kegiatan menciptakan produk dengan meninjau preferensi dan selera konsumen terhadap barang atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Kepuasan pelanggan, yaitu memenuhi ekspektasi pelanggan dengan memberikan kesan terhadap nilai dari produk tersebut.

Meningkatkan dan memperluas pangsa pasar (market share) dari rasio penjualan terhadap total keuntungan penjualan.

Meningkatkan keuntungan pendapatan perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang dibutuhkan pelanggan.

Membangun citra produk yang baik kepada pelanggan dengan menciptakan barang yang berkualitas diikuti dengan harga yang bervariatif.

2.2       Minat Beli

Menurut Kotler dan Keller dalam Randi Saputra (2018:7) minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Menurut Priansa (2017:164) minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli suatu produk tertentu serta banyaknya unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Menurut Ferdinand (2016) minat beli konsumen dapat diartikan sebagai minat beli yang mencerminkan hasrat dan keinginan konsumen untuk membeli suatu produk. Menurut Engel dalam Nih Luh Julianti (2014) berpendapat bahwa minat beli sebagai kekuatan pendorong atau sebagai motif yang bersifat instristik yang mampu mendorong seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif pada suatu produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli. Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi kesenangan dan kepuasan pada dirinya.

2.2.1    Aspek-Aspek Minat Beli

Menurut Jazran (2014) Purchase Intention terdiri dari empat aspek yaitu sebagai berikut :

Perilaku (behavior), yaitu perilaku spesifik yang akan diwujudkan.

Sasaran (object), yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku. Objek yang menjadi sasaran dari perilaku spesifik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu orang atau objek tertentu (particular object), sekelompok orang atau objek (a class of object), dan orang atau objek pada umumnya (any object).

Situasi (situation), yaitu situasi yang mendukung untuk dilakukannya suatu perilaku (bagaimana dan dimana perilaku itu akan diwujudkan). Situasi dapat pula diartikan sebagai lokasi terjadinya perilaku.

Waktu (time), yaitu waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode atau tidak terbatas misalnya waktu yang spesifik (hari tertentu, tanggal tertentu, jam tertentu), periode tertentu (bulan tertentu), dan waktu yang tidak terbatas.

2.2.2    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli  

Faktor-faktor yang membentuk minat beli menurut Kotler dalam Abzari, et al (2014), yaitu:

Faktor kualitas produk, merupakan atribut produk yang dipertimbangkan dari segi manfaat fisiknya.

Faktor brand/merek, merupakan atribut yang memberikan manfaat non material, yaitu kepuasan emosional.

Faktor kemasan, atribut produk berupa pembungkus dari pada produk utamanya.

 Faktor harga, dan material yang diberikan oleh konsumen untuk memproleh atau memiliki produk.

Faktor ketersediaan barang, merupakan sejauh mana sikap konsumen terhadap ketersediaan produk yang ada.

Faktor promosi, merupakan pengaruh dari luar yang ikut memberikan rangsangan bagi konsumen dalam memilih produk.

 

2.3       Strategi Pemasaran

            Strategi pemasaran menurut Swasta (2018) didefinisikan sebagai rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Kotler (2017) menjelaskan bahwa strategi pemasaran merupakan pola pikir yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan, bisa mengenai strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran. Pendapat lainnya menurut Tjiptono (2016), strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang berkesinambungan.

2.3.1    Fungsi Strategi Pemasaran

Menurut William J. Shultz, fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan konsumen. Dalam konsep fungsi pemasaran mengklasifikasikan fungsi-fungsi pemasaran atas tiga fungsi dasar yaitu :

  • Fungsi transaksi melalui transfer meliputi: pembelian dan penjualan, fungsi supply fisik (pengangkutan dan penggudangan atau penyimpanan),
  • Fungsi penunjang (penjagaan, standarisasi dan grading, financing, penanggungan resiko).

2.3.2    Tujuan Strategi Pemasaran

Tujuan Strategi Pemasaran menurut Hery (2019:4) adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan sedemikian rupa cara sehingga produk atau jasa yang ditawarkan cocok dengan pelanggan, dan selanjutnya bisa terjual dengan sendirinya. Idealnya, dengan pemasaran diharapkan dapat menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari strategi pemasaran:

Menciptakan permintaan (demand)

Upaya yang pertama adalah untuk menciptakan permintaan (demand) melalui berbagai macam cara yang sudah dilakukan. Membuat beberapa cara untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen dan bagaimana perfeksi konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Meningkatkan keuntungan

Biasanya dilakukan oleh tim pemasaran yang mana merupakan anggota organisasi yang dapat menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan. Keuntungan yang didapat merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2.3.3    Bauran Pemasaran

Pada prinsipnya setiap perusahaan harus memfokuskan upaya pemasaran dengan membuat strategi produk apa yang dapat ditawarkan kepada konsumen, berapa harganya, di mana, dan bagaimana cara menarik konsumen, strategi pemasaran yang efektif diperlukan elemen-elemen bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan strategi yang digunkaan untuk meningkatkan penjualan dengan memadukan berbagai aktivitas pemasaran dalam satu waktu. Bauran pemasaran mengacu pada serangkaian tindakan yang digunakan untuk mempromosikan jasa atau produk yang dijual di pasar.

Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Kotler dan Fox dalam (Abdillah & Herawati, 2019) dapat dijelaskan sebagai berikut :

Product (Produk)

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu sendiri tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut the offer.

  • Price (Harga)
  • Strategi penerapan harga sangat signifikan dalam keputusan pembelian pada konsumen dan mempengaruhi image produk. Kebijakan strategi dan taktik seperti tingkat harga, syarat pembayaran dan discount menjadi pertimbangan konsumen memilih produk yang ditawarkan.
  • Promotion (Promosi)
  • Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial. Metode-metode tersebut biayanya terdiri atas periklanan, pomosi penjualan, personal selling, dan public relations sehingga untuk memperkenalkan dan menampakkan jasa itu sendiri.
  • Place (Tempat)
  • Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaikan jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
  • Process (Proses)
  • Proses produksi atau operasional merupakan faktor penting bagi konsumen. Pelanggan restoran misalnya sangat terpengaruh oleh staf melayani mereka dan lamanya menunggu delama proses produksi.
  • People (Orang)
  • Dalam hubungannya dengan pemsaran jasa, maka people yang menangani langsung konsumen dalam aktifitas pemasaran pastinya sangat berpengaruh kepada kualitas jasa itu sendiri. Oleh sebab itu setiap organisasi jasa harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam berinteraksi dengan pelanggan.
  • Physical Evidence (Bukti Fisik)
  • Bukti fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi oleh konsumen.

2.3.3    Indikator Strategi Pemasaran

Ada beberapa indikator didalam strategi pemasaran menurut Corey dalam Tjiptono dan Chandra (2012:67) dalam (Rendelangi, A. B., Sahyunu, S., & Manan, L. A. (2023):

Tabel 2.1

Indikator Strategi Pemasaran

No

Indikator Strategi Pemasaran

Deskripsi

1

Pemilihan Pasar

Memilih pasar yang akan dilayani.

2

Perencanaan Produk

Meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.

3

Penetapan Harga

Menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4

Sistem Distribusi

Saluran wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

5

Komunikasi Pemasaran (Promosi)

Meliputi periklanan, personal selling,dan public relation.

Sumber : Corey dalam Tjiptono dan Chandra (2012:67) dalam Rendelangi, A. B., dkk (2023)

2.4       Lokasi Usaha

Menurut Kasmir (2014) lokasi usaha sama dengan strategi tempat dan distribusi, karena masalah tempat atau lokasi usaha dan layout gedung atau ruangan dengan segala pertimbanganya. Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya, mulai dari perusahaan sampai ketangan konsumen terakhir. Menurut Alma dan Hurriyati (2017) dalam mempengaruhi lokasi terhadap tiga jenis interaksi yaitu :

  • Pelanggan mendatangi penyedia jasa. Pada tipe ini, lokasi menjadi sangat penting. Di dalam interaksi ini penyedia jasa yang menginginkan pertumbuhan dapat mempertimbangkan menawarkan jasa di beberapa lokasi untuk mempermudah pelanggan.
  • Penyedia jasa mendatangi pelanggan. Pada tipe ini dapat dikatakan lokasi tidak terlalu penting meskipun perlu dipertimbangkan pula kedekatan terhadap pelanggan untuk menjaga kualitas jasa yang akan diterima. Tipe ini mengharuskan kuantitas dari tenaga pemasar yang banyak untuk menjangkau seluruh sasaran dari organisasi.
  • Penyedia dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara. Letak lokasi dapat diabaikan dalam tipe ini meskipun beberapa media perantara memerlukan interaksi fisik antara penyedia jasa dengan pelanggan.

2.4.1    Dimensi Lokasi Usaha

Menurut Hurriyati (2015) Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor diantaranya adalah :

Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana tranportasi

Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari jalan

Tempat parkir yang luas dan aman

Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk memperluas usaha dikemudian hari

Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

Persaingan, yaitu lokasi pesaing

Peraturan pemerintah

 

2.4.2    Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Lokasi Usaha

Menurut Tjiptono (2014) Faktor-faktor yang perlu dalam pertimbangan pemilihan lokasi usaha adalah :

  • Aksesibilitas, yaitu kemudahan untuk dijangkau
  • Visibilitas, yaitu kemudahan untuk dilihat
  • Lalu lintas, dalam hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar terjadinya dorongan untuk membeli dan kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan
  • Tempat parkir yang luas dan aman
  • Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari
  • Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa atau produk yang ditawarkan
  • Persaingan, yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar lokasi tersebut
  • Peraturan pemerintah

2.4.3    Indikator Lokasi Usaha

Tabel 2.2

Indikator Lokasi Usaha

No

Indikator Lokasi Usaha

Deskripsi

1

Akses

Lokasi yang mudah dilalui atau mudah untuk dijangkau sarana transportasi umum.

2

Visibilitas

Dapat dilihat dengan jelas lebih dari jarak pandang normal.

3

Lingkungan

Daerah sekitar yang mendukung tempat usaha.

4

Persaingan

Tidak terlalu banyak pesaing dalam lokasi tersebut.

Sumber : Tjiptono (2014)

2.5       Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Irnanda, Husnurrofiq dan Syahrani (2020) dengan judul "Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen Pada Toko Mahkota Ayu Banjarmasin" memberikan hasil penelitian bahwa strategi pada bauran pemasaran yang diterapkan Toko Mahkota Ayu adalah strategi produk Toko Mahkota Ayu memberikan kualitas produk yang terbaik dan terjamin, dalam menetapkan harga pada produk Toko Mahkota Ayu menyesuaikan dengan harga yang ada dipasaran, strategi promosi yang dilakukan oleh Toko Mahkota Ayu yaitu mempromosikannya lewat berbagai media sosial dan Toko Mahkota Ayu berada di tempat strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Kendala-kendala yang dihadapi Toko Mahkota Ayu dalam menerapkan strategi pemasaran yaitu persaingan dalam memasarkan produk-produk kosmetik menjadi ketat dan beberapa produk kosmetik yang dijual Toko Mahkota Ayu kurang diminati konsumen. Dalam menarik minat beli konsumen, Toko Mahkota Ayu mengalami peningkatan pada penerapan strategi promosi lewat media sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh Sartika Jamlean, Saul Ronald Jacob Saleky dan Victor R. Pattipeilohy (2022) dengan judul "Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Minat Pembelian Konsumen" memberikan hasil penelitian bahwa lokasi usaha memiliki pengaruh sebesar 99.1% sedangkan sisanya sebesar 0.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Untuk meningkatkan minat pembelian konsumen, yang sebaiknya di perhatikan bagi pengembangan usaha di masa depan adalah menentukan dan memilih lokasi atau tempat usaha dengan memperhatikan kemudahan untuk menjangkau lokasi, karena penentu lokasi usaha sangat mempengaruhi kepada minat pembelian konsumen.

 Penelitian yang dilakukan oleh Tangka, S.H. Jenifer, Silvya L. Mandey dan Indrie Debbie Palandeng (2022) dengan judul "Marketing Strategy Analysis Of Consumer Purchase Interest In The Covid-19 Pandemic (Study Of Msme Lezato Dessert In Klabat Village)" memberikan hasil penelitian bahwa Lezato Dessert menggunakan strategi pemasaran 4P (Produk, Promosi, Harga, dan Tempat) dimana strategi produk berupa inovasi makanan dan minuman yang enak dan kekinian dengan banyak macam varian rasa, strategi promosi berupa promo beli 2 gratis 1 selain itu promosi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, strategi harga yaitu setiap pembelian makanan dan minuman mendapatkan bonus vocer untuk pembelian berikutnya, dan strategi tempat berupa membuka booth di lokasi yang strategis dan data mudah di jangkau, dan juga selain itu Lezato Dessert membuka beberapa cabang diberbagai tempat bukan hanya di desa klabat saja, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan minat beli konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Abel Liana, Wahyuni Annisa, Djodi Mahardika dan Vicky F. Sanjaya (2023) dengan judul "Pengaruh Lokasi Usaha, Cita Rasa, Dan Harga Terhadap Minat Beli Produk (Studi Pada Konsumen Steaky Steak)" memberikan hasil penelitian bahwa harga yang dibayar sesuai dengan kualitas produk yang didapat maka minat beli konsumen akan meningkat. Selanjutnya jika lokasi steaky steak semakin strategis, memiliki akses yang mudah, berada dipinggir jalan raya maka minat beli ulang akan meningkat. Kemudian jika cita rasa yang didapatkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka minat beli akan menurun.

Penelitian yang dilakukan oleh Garry Rondonuwu, Dantje Kelles dan Lucky F. Tamengkel (2016) Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pasar Swalayan Borobudur Manado) memberikan hasil penelitian bahwa Ada pengaruh positif lokasi terhadap mnat beli pasar swalayan Borobudur manado, ditujukan dengan banyaknya minat beli konsumen, terutama pelajar dan juga ibu rumah tangga. Pengaruh Positif lokasi terhadap minat beli pasar swalayan Borobudur manado, dikarenakan lokasi pasar swalayan Borobudur yang nyaman, aman, bersih dan mudah dijangkau, merupakan salah satu kriteria yang banyak diminati oleh konsumen.

2.6       Kerangka Pemikiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun