Mohon tunggu...
Rezaahmad Indhra
Rezaahmad Indhra Mohon Tunggu... -

biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kamu Penculik Hatiku

5 Mei 2014   08:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamu penculik hatiku

kamu....

iya kamu.....!!

Kamu telah menculik hatiku dengan sederhana.

Meski tidak banyak teori-mu  yang berkelana

Tidak juga  kamuflase  rekayasa penuh rencana

Namun yakinku terhadapmu  semakin membahana

--------------------------------------------

Itulah sepenggal puisi yg  coretannya terlihat di genggam oleh seorang seorang gadis anggun  berjilbab.

Gadis itu  ikut berdesak desakan, menunggu pak jokowi datang pada  sebuah pesantren di jawa tengah. Meskipun matahari bersinar terik, kakinya mampu sabar  berdiri lebih dari satu jam, menunggu sang idola yang akan datang dan lewat  di depannya. Ketika ditanya kenapa dirinya sampai mau berpanas panasan , dia tidak menjawab dan hanya memperlihatkan secarik kertas yang berisi puisi untuk tokoh yg dipujanya itu. Dia lantas berujar, meskipun di  pileg kemarin dia mencoblos partai keadilan sejahtera (PKS), namun kekaguman akan sikap pak jokowi yang merayat tersebut menyebabkan dia akan memilih jokowi pada pilpres bulan juli mendatang. Meskipun itu berbeda dengan partai pilihannya ( PKS) ? iya, katanya dengan mantap  tanpa ragu sambil tersenyum manis.

Memang, fenomena bola salju seperti yang terjadi pada gadis tadi, saat ini mulai bergulir  di kalangan masyarakat. Pemilihan presiden adalah memilih figur, bukan memilih partai.  Para pemilih lintas partai, lintas agama, ataupun lintas suku / wilayah di prediksi akan menjatuhkan "hati" - nya pada sosok figur yang memang terasa dekat di hati seperti pak jokowi. Meminjam kata kata puisi sang gadis PKS tadi, apapun partai ku , hatiku telah diculik oleh jokowi.

salam kompasiana,

reza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun