Mohon tunggu...
AHMAD RAEZA ZULFI
AHMAD RAEZA ZULFI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Hobi bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelemahan Kurs Rupiah yang Perlu Diantisipasi

7 November 2022   15:10 Diperbarui: 7 November 2022   15:21 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik Bhima maupun Haryadi sama-sama mengatakan, dampak melemahnya nilai tukar rupiah ke dunia usaha adalah biaya bahan baku industri manufaktur berpotensi naik. Sebab, industri manufaktur masih sangat bergantung pada bahan baku impor.

Kenaikan struktur biaya bahan baku itu akan memicu pengusaha menaikkan harga jual barang dan jasa. Dampaknya di bagian hilir, harga jual barang dan jasa pun meningkat. Padahal, peningkatan harga jual di tengah penurunan daya beli masyarakat bisa memengaruhi omzet usaha.

”Agar tetap kompetitif, perusahaan perlu melakukan efisiensi,” ujar Bhima.

Selain itu, tingkat inflasi di dalam negeri juga bisa terkerek akibat importasi (imported inflation). Karena rupiah melemah, harga barang-barang impor akan menjadi lebih mahal.

Namun, di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah akan menguntungkan eksportir. Sebab, dengan harga penjualan yang sama dalam dollar AS, mereka bisa menikmati keuntungan lebih besar karena pelemahan kurs rupiah. Apalagi bagi eksportir yang menggunakan bahan baku dalam negeri.

Infografik: Tiurma
Infografik: Tiurma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun