Ayat ini menekankan bahwa manusia diciptakan dari satu asal yang sama, yaitu Adam dan Hawa, dan kemudian dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal dan menolong
Ayat ini juga menegaskan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, bukan berdasarkan suku, bangsa, atau ras Beberapa penelitian menafsirkan ayat ini sebagai pedoman untuk menghargai keberagaman dan persatuan dalam masyarakat, bukan sebagai dalil untuk nasionalisme.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk membangun nasionalisme yang konstruktif, yaitu semangat nasionalisme yang memajukan bangsa dengan menjunjung tinggi semua peraturan yang ada
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa nasionalisme dan Islam bersifat ideologis yang berlawanan, karena nasionalisme bersifat nasional-lokal, sedangkan Islam bersifat universal
Dari temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Surat Al-Hujurat ayat 13 dalam Al-Qur'an tidak secara eksplisit membahas nasionalisme. Namun, ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai pedoman untuk menghargai keberagaman dan persatuan dalam masyarakat. Beberapa penelitian menafsirkan ayat ini sebagai pedoman untuk membangun nasionalisme yang konstruktif, namun ada juga yang berpendapat bahwa nasionalisme dan Islam bersifat ideologis yang berlawanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H