Selanjutnya, kebiasaan inilah yang akan mengantarkan perubahan menjadi suatu transformasi yang sukses. Berubah tidak hanya untuk sesaat atau sementara, melainkan dalam jangka panjang dan tahan lama.
Kebiasaan sebagai kunci utama perubahan yang langgeng, direalisasikan dengan berdisiplin. Disiplin diri ini dibangun dengan perilaku yang konsisten untuk menguatkan jalan saraf, minimal 28 hari agar menjadi suatu perilaku yang semi-otomatis (kebiasaan yang tertib).
Emosi dan tensi atau tekanan secara psikologis bisa digunakan sebagai pemicu motivasi awal untuk berdisiplin. Lalu, bantuan orang lain serta pengelolaan lingkungan bisa dimanfaatkan sebagai dukungan dalam menegakkan kedisiplinan.
Dan terakhir, kita tak perlu memforsir kekuatan kehendak. Secukupnya saja jangan sampai kehabisan lalu menjadi tidak mau berubah karena sudah tidak punya kehendak. Kita bisa mengaplikasikan filosofi kaizen untuk bisa berubah lewat disiplin.
Caranya dengan bertindak secara sederhana terlebih dahulu, lakukan hal yang termudah pada awalnya yang penting konsistensi, barulah ditingkatkan secara bertahap jika sudah konsisten. Sebagai contoh, coba lakukan selama 5 menit saja dahulu yang penting bisa rutin setiap hari. Setelah bisa rutin barulah ditingkatkan kedisiplinannya.
Perubahan kecil bisa menjadi besar dan berkelanjutan jika kita lakukan secara terus-menerus dan diperbaiki tanpa henti. Salam perubahan!
Baca Juga:
Cara Mudah untuk Berubah
Tension: Kunci Sukses Execution
Kaizen: Pelajaran Manajemen dari Edwards Deming
Motivasi dan Teori Tiga Otak
Tips Memotivasi Disiplin Diri
sumber: http://100motivasi.wordpress.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H