Walaupun begitu, otak bagian depan ini sangat boros energi. Istilahnya, berpikir itu melelahkan. Makanya butuh istirahat dan tidur. Dan otak bagian depan ini bisa dibajak tiba-tiba oleh otak di bagian lainnya. Contohnya ketika seseorang bereaksi spontan tanpa berpikir atau bergerak dengan refleks.
Sehingga; banyak pemikiran, harapan, dan rencana perubahan gagal dieksekusi serta bertahan dalam jangka panjang karena kelemahan otak bagian depan tersebut. Bagian otak lainnya bisa lebih berkuasa, bahkan tetap aktif ketika kita sedang tidur. Secara tak sadar, kita menolak perubahan.
Bagian otak yang takut terhadap perubahan ada di bagian tengah, di dalam sistem limbik yang disebut amygdala. Bagian inilah yang ingin bertahan dalam zona nyaman. Sistem limbik yang mengatur respons emosional kita, bereaksi dengan menghindari derita dan mengejar sukacita. Sistem limbik ini penting untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Selanjutnya ada bagian otak kita yang terletak di bagian belakang, batang otak dan cerebellum, yang berfungsi mengatur keseimbangan, fungsi-fungsi otot dan otomatisasi, seperti jantung agar terus berdetak serta bernafas secara konstan.
KUNCI PERUBAHAN SEJATI
Disinilah kunci perubahan yang sesungguhnya, dengan memahami cara otak kita bekerja dan memanfaatkan kekuatan otak yang tak disadari. Pakar neurologi PauL MacLean menjelaskan lebih rinci ketiga fungsi otak dengan teorinya yang terkenal sebagai: Triune Brain.
Ketika seseorang memutuskan untuk berubah, ide perubahan tersebut baru sebatas teori. Agar perubahan berhasil diimplementasikan dan tahan lama, kita perlu menciptakan memori prosedural supaya bisa bertindak tanpa perlu banyak berpikir. Misalnya seperti saat kita berkendara, menggosok gigi, atau berpakaian.
Kesemuanya biasa kita lakukan tanpa berpikir panjang. Contohnya, ketika memakai celana kita tidak merenungkan kaki yang mana yang duluan, kiri atau kanan? Perbuatan kita yang terus diulang-ulang menjadi kebiasaan. Kebiasaan adalah urutan tindakan yang dilakukan secara efektif tanpa menghabiskan banyak tenaga untuk berpikir. Kebiasaan bersifat teratur, seperti fungsi otak bagian dalam/belakang yang terus bekerja meski tanpa disadari.
Kebiasaan adalah kunci sejati untuk menciptakan perubahan yang tahan lama. Kebiasaan, ritual, dan perilaku rutin dibentuk di dalam basal ganglia, bagian otak dalam dengan cara menguatkan koneksi-koneksi saraf. Kebiasaan yang sudah tertanam kuat akan sulit diubah.
Maka dari itu, otak depan (kiri dan kanan) boleh saja mempunyai keinginan yang kuat untuk berubah, tapi untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan lama membutuhkan banyak energi. Mengubah kebiasaan terasa tidak nyaman dan menciptakan tekanan psikologis.
Upaya yang dilakukan untuk berubah akan terasa sangat berat dan membutuhkan fokus yang tinggi. Perubahan, kalaupun terjadi bisa hanya sementara dan begitu kita kehabisan energi serta kehilangan konsentrasi, kita akan kembali ke perilaku-perilaku di dalam kebiasaan lama.