Misalnya seperti: saya tak akan bisa mencapainya, saya kurang pintar, kalah cerdas dibanding..., saya bisa-bisa mempermalukan diri, perusahaan, saya selalu keliru dalam berbicara, saya sering salah, saya tidak jago atau lihai, dia lebih pandai, mereka lebih beruntung, dan sebagainya.
Kalimat-kalimat ini diucapkan nurani tanpa suara dan kadang tanpa disadari! Otomatis saja merasa inferior. Kemudian menjadi refleks untuk mudah menyerah dan lemah. Tiba-tiba saja, diri ini menjadi malas serta tidak bersemangat lagi tanpa kita sadari, disebabkan oleh bisikan kalbu yang negatif itu.
Masalahnya, semua suara-suara sumbang di dalam hati ini bisa memprogram otak kita. Kata-kata yang negatif ini bisa menjadi kenyataan karena benar-benar diyakini.
Kepribadian kita menjadi minder, tidak percaya diri, takut gagal, dijauhi orang lain karena membawa aura negatif, dan dijauhi kesuksesan karena kurang motivasi. Lalu, bagaimana solusinya?
Kita harus menyadari pikiran-pikiran yang negatif ini dan berniat untuk mengubahnya. Lalu kita ubah dengan teknik afirmasi yang telah teruji secara ilmiah dan pernah saya tuliskan beberapa kali dalam blog 100motivasi ini.
Selanjutnya adalah mencari dukungan untuk menguatkan kebiasaan baru berpikir positif ini menjadi lebih tahan lama bahkan permanen. Dukungan bisa secara spiritual atau sosial lewat komunitas, keluarga, teman, dan rekan kerja.
KONTEMPLASI
Pertama-tama, amati pikiran dengan petunjuk sinyal-sinyal dari mood dan indikasi-indikasi yang diberikan oleh perasaan atau emosi. Observasi kenyataan dan fakta-fakta yang lalu pisahkan dengan pikiran yang bersifat spekulatif, prediktif, dan memberikan stigma negatif.
Hati-hati dengan persepsi diri bahwa kita orang yang tidak mampu, tidak kapabel, tidak kompeten, tidak beruntung, dan sebagainya. Perspektif yang sempit dalam memandang kredibilitas pribadi ini akan semakin memojokkan keahlian yang potensial serta menyudutkan kemampuan yang dinilai secara asal (tidak fair/obyektif).
Langkah awal untuk memperbaiki semuanya dengan afirmasi adalah dengan niat kuat yang memutuskan saatnya untuk berubah. Cari hasrat ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik, telusuri nurani, pancing niat walaupun kecil atau betapapun sederhananya, akan keinginan untuk memperbaiki diri.
Kobarkan dorongan untuk meningkatkan kualitas diri dengan kontemplasi sederhana, penulisan impian dan cita-cita, serta sharing sama sahabat dekat. Untuk melawan self-talk atau inner-dialogue yang kurang memberdaya, gunakan afirmasi.