MENGATASI FRUSTASI DAN DEPRESI
Ketika perasaan negatif berkecamuk, berarti sedang terdapat konflik batin atau pertentangan dua bagian pikiran. Yaitu antara bagian yang mengamati situasi (observasi) dan bagian yang memprediksi berdasarkan harapan/keinginan yang berlebihan (obsesi).
Perbedaan antara realita yang diobservasi dengan obsesi adalah sumber frustasi. Seringkali keinginan kita menjadi begitu mendominasi sehingga menjadi obsesi penyebab depresi. Maka dari itu, pikiran negatif dimulai dari pertentangan secara kognisi; observasi melawan obsesi.
Perang observasi vs obsesi inilah yang menciptakan rasa frustasi dan depresi di dalam pikiran. Energi mental yang ada tersedot dan tak tersisa lagi untuk kreativitas. Batin menjadi keruh dan semangat kerja melempem. Konflik batin antara observasi dengan obsesi.
Kita harus melenyapkan konflik batin ini, cara mengakhiri perang yang ada di dalam pikiran ini adalah dengan memenangkan satu pihak dan pihak lainnya harus mengalah. Dan yang mesti menyerah kalah jika bertentangan adalah obsesi.
Observasi lebih diutamakan karena ia mengamati kenyataan, kebenaran yang ada. Obsesi hanya akan menambah frustasi dan depresi karena menjauhkan kita dari kebenaran, realita yang sedang atau akan terjadi. Hal ini disebut penerimaan, hati yang ikhlas.
Hati yang ikhlas akan membawa kedamaian ke dalam pikiran, dan akhirnya ke dalam kehidupan. Hidup kita menjadi membahagiakan tanpa rasa frustasi dan depresi. Energi kreatif menjadi meluap-luap, semangat kerja melonjak, dan motivasi menggapai mimpi semakin meningkat setiap hari.
MERAIH MIMPI DENGAN BERSYUKUR
Ingat, selalu utamakan observasi dan jadikan obsesi sebagai asisten saja. Kita tetap boleh berharap tapi jangan berkeinginan berlebihan hingga menolak kenyataan. Ikhlas menerima realita yang terjadi dan belajar mencintainya. Apapun yang kita miliki dan situasi yang dialami, harus tetap diterima dengan ikhlas bahkan disyukuri.
Rasa syukur ini juga akan menjadi antidot depresi. Bersyukur adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi rasa takut, takut kecewa di masa depan dan di masa yang sekarang. Dengan bersyukur, kita bisa mengubah mindset menjadi lebih positif dan ikhtiar meraih mimpi menjadi lebih bersemangat.
Tuhan telah berjanji akan menambah karunia bagi orang-orang yang bersyukur. Jadi; apapun yang terjadi dan dimiliki, bagaimanapun orang-orang berperilaku, kita mesti menerima dengan ikhlas dan penuh rasa syukur. dan dengan begitu energi kreatif akan mengalir seiring rahmat serta berkah dari Sang Pencipta.