Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cara Mengatasi Rasa Kecewa (Demi Meraih Mimpi)

21 September 2012   17:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 3093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

Suatu hari di setiap rumah di dunia, akan ada satu komputer di mejanya. -Bill Gates


Untuk meraih impian, kita memerlukan energi semangat kreatif. Kreativitas yang dapat mewujudkan visi yang telah diimpi-impikan. Akan tetapi, seringkali motivasi kita untuk mengejar mimpi terhambat perasaan-perasaan yang negatif.

Biasanya, perasaan negatif itu berasal dari kekecewaan dan kekhawatiran. Rasa kecewa disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan di masa sekarang. Rasa khawatir disebabkan oleh ketakutan akan dikecewakan karena gagal di masa depan.

Rasa kecewa inilah yang membawa emosi yang buruk seperti frustasi dan depresi. Emosi yang melumpuhkan motivasi dan membuat semangat semakin terpuruk. Semangat kerja untuk mencapai impian semakin jatuh yang akhirnya merugikan diri dan orang lain. Motivasi menjadi basi serta inspirasi memudar.

KUNCINYA ADA PADA PIKIRAN

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa solusi meraih mimpi dimulai dari dalam diri. Malahan berusaha keras memperbaiki situasi, kondisi eksternal dengan keadaan diri yang sedang down. Maka, hasil perbaikannya tidak akan maksimal walau telah berfokus memperbaiki keadaan di luar diri.

Padahal, rasa kecewa berasal dari dalam diri. Dari hati atau pikiran yang merasakan beragam emosi. Dan sesungguhnya semua pengetahuan, pengalaman, dan ingatan akan dunia di luar diri ada di dalam kesadaran kita yang bernaung di pikiran. Peristiwa yang ada baru bermakna setelah diolah di dalam pikiran.

Segalanya yang tampak, setiap suara yang terdengar, apapun yang terjadi adalah hasil dari reaksi kimia dan listrik antara indera dengan saraf-saraf reseptor di otak. Kejadian-kejadian adalah interpretasi pikiran atas input-input inderawi. Semuanya ada di dalam pikiran kita.

Jadi, kuncinya ada pada penataan pikiran. Pikiran yang mengalami rasa kecewa dan cemas (takut kecewa di masa depan) adalah pikiran negatif yang menjatuhkan semangat kerja. Mendemotivasi diri yang sedang ingin mencapai mimpi-mimpinya. Yang ada adalah rasa frustasi serta depresi karena rasa kecewa baik di masa kini dan di bayangan masa depan.

Bahkan, kita tak perlu berupaya mengubah kenyataan yang ada untuk mengatasi frustasi dan depresi yang mendemotivasi. Caranya adalah dengan mengelola konflik batin di dalam pikiran kita yang sedang negatif.

Pikiran menjadi negatif karena frustasi akibat rasa kecewa di masa kini. Hal ini disebabkan oleh harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Apa yang diinginkan berbeda dengan realita yang ada. Lalu pikiran juga bisa juga depresi karena tertekan rasa takut akan hasil yang mengecewakan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun