(100motivasi.wordpress.com/2012/06/27/prinsip-motivasi-karyawan/)
Keadilan tanpa kekuatan adalah kuasa yang lemah. Kekuatan tanpa keadilan adalah tirani. -Blaise Pascal
Setiap manajer yang kompeten harus memperhatikan beberapa prinsip dalam memotivasi karyawan. Cara motivasi karyawan adalah tanggung jawab dari sang atasan juga selain kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang layak dan keamanan dalam bekerja.
Memang perusahaan diwajibkan untuk memberikan kompensasi untuk membayar hasil kerja dan menyediakan sarana untuk memfasilitasi pelaksanaan pekerjaan oleh para karyawan.
Namun, adalah tugas sang atasan untuk menguatkan motivasi karyawan dengan beberapa prinsip utama.
Prinsip yang pertama dan terutama adalah penegakan keadilan. Hal yang paling mendasar, jika rasa keadilan pada diri seseorang disinggung dia akan otomatis merasa marah, kecewa, dan beragam emosi negatif yang akan menurunkan motivasinya.
Pemberian remunerasi dan komisi harus menjadi insentif yang membangun semangat kerja, bukannya malah mendemotivasi.
Selanjutnya, manajemen perusahaan perlu membuka peluang untuk para karyawan bisa berpartisipasi aktif dan merasakan kontribusinya diakui serta dihargai oleh atasan.
Pemimpin harus mau mendengarkan, berdiskusi, dan tidak terlalu mendominasi di dalam rapat. Kepemimpinan yang menebar ketakutan seperti ancaman dan teror hanya akan menciptakan diktator yang pastinya tidak akan memotivasi karyawan untuk menjadi produktif.
Yang perlu juga dihindari selain tirani adalah diskriminasi agama, ras, dan jenis kelamin. Setiap karyawan harus dinilai hanya berdasakan kinerja dan keahliannya.
Promosi serta bonus juga mesti disiapkan untuk para karyawan dengan nilai yang tinggi. Dan karyawan terbaik perlu diumumkan atau minimal diberikan penghargaan secara berkala.
Selanjutnya dalam prinsip motivasi karyawan adalah otonomi. Praktek mikro-manajemen perlu dikurangi, para manajer memang sebaiknya memberikan instruksi yang jelas tapi tetap harus memberikan keleluasaan untuk kreativitas dan kewenangan yang terbatas agar karyawan merasa dipercaya untuk memegang suatu tanggung jawab.
Hal ini akan menumbuhkan keyakinan dan rasa integritas di dalam diri karyawan sehingga menguatkan motivasinya dalam bekerja. Karyawan akan semakin rajin berinisiatif, lebih proaktif, dan menjadi antusias dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Lalu perusahaan perlu menyediakan kesempatan agar karyawan bisa meningkatkan kompetensi dan kemampuannya. Berikan target yang menantang tapi tidak mustahil sehingga memberikan tekanan yang cukup untuk karyawan mengembangkan keahliannya.
Siapkan juga pelatihan, kursus, training, seminar, dan coaching untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Selain pendidikan di dalam ruangan, karyawan juga bisa diajak belajar di luar ruangan. Misalnya dengan outbond dan menguatkan kekompakan tim kerja dengan permainan kompetisi di alam bebas.
Aktivitas lainnya yang menunjang pembelajaran dan kebersamaan adalah kegiatan olahraga bersama dan acara sosial-spiritual di kantor.
Perusahaan lewat manajemen bisa menyediakan lingkungan yang menguatkan prinsip komunitas, yaitu hubungan harmonis yang akrab dan saling mendukung antara atasan-bawahan serta di antara sesama rekan kerja.
Pertemuan formal dan informal bisa diadakan dengan tetap mengedepankan budaya organisasi yang santun, aktif, profesional, dan bersahabat.
Kesimpulannya; perusahaan punya kekuatan untuk mendorong kinerja karyawan lewat kuasa atau wewenang yang diberikan kepada para direktur dan manajer.
Pada akhirnya, motivasi karyawan ditentukan oleh penggunaan wewenang sang atasan dengan berpegang pada prinsip keadilan dan kepedulian.
Baca juga:
7 Faktor Kunci Motivasi Karyawan
Cara Memberi Motivasi Pegawai
Teori NLP: Program Motivasi Karyawan
Teknik Motivasi Karyawan yang Baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H