Hal ini akan menumbuhkan keyakinan dan rasa integritas di dalam diri karyawan sehingga menguatkan motivasinya dalam bekerja. Karyawan akan semakin rajin berinisiatif, lebih proaktif, dan menjadi antusias dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Lalu perusahaan perlu menyediakan kesempatan agar karyawan bisa meningkatkan kompetensi dan kemampuannya. Berikan target yang menantang tapi tidak mustahil sehingga memberikan tekanan yang cukup untuk karyawan mengembangkan keahliannya.
Siapkan juga pelatihan, kursus, training, seminar, dan coaching untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Selain pendidikan di dalam ruangan, karyawan juga bisa diajak belajar di luar ruangan. Misalnya dengan outbond dan menguatkan kekompakan tim kerja dengan permainan kompetisi di alam bebas.
Aktivitas lainnya yang menunjang pembelajaran dan kebersamaan adalah kegiatan olahraga bersama dan acara sosial-spiritual di kantor.
Perusahaan lewat manajemen bisa menyediakan lingkungan yang menguatkan prinsip komunitas, yaitu hubungan harmonis yang akrab dan saling mendukung antara atasan-bawahan serta di antara sesama rekan kerja.
Pertemuan formal dan informal bisa diadakan dengan tetap mengedepankan budaya organisasi yang santun, aktif, profesional, dan bersahabat.
Kesimpulannya; perusahaan punya kekuatan untuk mendorong kinerja karyawan lewat kuasa atau wewenang yang diberikan kepada para direktur dan manajer.
Pada akhirnya, motivasi karyawan ditentukan oleh penggunaan wewenang sang atasan dengan berpegang pada prinsip keadilan dan kepedulian.
Baca juga:
7 Faktor Kunci Motivasi Karyawan
Cara Memberi Motivasi Pegawai
Teori NLP: Program Motivasi Karyawan
Teknik Motivasi Karyawan yang Baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H