Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Jeans Butut

23 Mei 2016   22:20 Diperbarui: 23 Mei 2016   23:13 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emak dari arah dapur berteriak memangil anaknya, "Arriiioooooo". Sepertinya ada hal penting, sehingga  ibunya Ario memanggil dengan suara yang nyaring. 

"addaaapa Mak, Kok memanggil  seperti mau digigit hantu begitu" balas Ario ketika dia  sudah didekat Emaknya. Hari itu adalah hari yang sangat melelahkan bagi Ario, setelah seharian penuh menghabiskan waktunya di kampus. Rasanya, Ario ingin tidur-tiduran saja di atas kasurnya yang empuk, tapi apadaya Ibundanya memanggil untuk suatu urusan. 

"Tuh, ada kiriman dari Medan, tak taulah apa isi bingkisan itu" kata Emak dengan logat Palembang, sambil tanganya menunjuk sesuatu suatu kotak di atas lemari pakaiannya. 

Emak mencoba menginterogasi Ario, "Kau habis belanja onlen ya?" Seperti  yang sering didengarnya dari ibu-ibu tetangga bahwa belanja online sekarang murah dan mudah. Ario langsung menjawab sambil membuka bungkusannya, "iya Mak, kemarin aku lihat banyak ragam pakaian yang bagus-bagus, lumayan untuk lebaran, murah lagi."

Ketika membuka bungkusan tersebut Ario sangatlah surprised, ternyata jeans yang dibelinya kemarin adalah jeans sobek-sobek atau lebih dikenal dengan ripped jeans.  Emakpun mendekat," kok celana ini sobek?" tanya Emak penasaran. Ario hanya meninggalkan emaknya tanpa menjawab pertanyaannya. Ada perasaan kecewa bercampur lega di hati Ario, karena dia kurang teliti di dalam belanja, yang penting murah dan trendy pikirnya.

$$$

Ketika pagi menjelang, Emak bertanya kepada Ulfah, adik Ario,yang sedari tadi asyik membaca buku, "Fah, kenapa celana yang dibeli kakakmu kemarin itu sobek ya?" 

"Oh, dia membeli barang bekas Mak. Kebetulan Jeans itu sudah tidak dipakai oleh pemiliknya, jadi dijual murah" Jawab ulfah sekenanya.

$$$

Waktupun berlalu, ketika Ario dan Adiknya pergi ke kampus masing-masing, Emak hanya tinggal sendirian di rumah.

"assalamualaikum" seseorang memanggil dari serambi rumah Ario. Dengan Tergopoh-gopoh Emak menghampiri asal suara. Wah, ternyata seorang peminta-minta, pikir Emak. "Tunggu sebentar, aku ada sesuatu untukmu" sepertinya  Emak sangat bersemangat untuk memberikan barangnya kepada si Bapak Pengemis.

Dalam hitungan menit Emak kembali sambil membawa jeans sobek yang dipikirnya barang bekas dan yang tidak akan mungkin dipakai oleh Ario untuk bersilaturahmi ketika lebaran. Maklum, Jeans Butut.

Dengan senang hati, si pengemis mengambil barang yang diberikan Emak. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih lengkap dengan senyum manisnya.

Tanpa beban emak kembali masuk ke rumah, dan seketika dia melupakan kejadian tersebut.

$$$

Tepat pukul lima sore, Ario kembali ke rumahnya yang asri sambil mengucapkan salam. 

Ario tanpa banyak bicara langsung menuju kamarnya yang bercat warna kuning muda. "Mak, tadi siang, apakah celana yang kubeli kemarin Emak cuci?" Tanya Ario yang sedang membolak-balik pakaiannya."Di sini tidak ada, di kamar Ulfah juga tak ada, di mana ya kira-kira, ataaau jangan-jangan ada orang maling tadi siang" tambah Ario.

"walah, tadi ku lihat  kau taruh celana itu di atas kasurmu, dan Emak pikir Engkau tidak suka dengan celana itu, habis sobek-sobek semua" kata Emak dengan nada datar.

"iya Mak, memang aku tadi pagi buru-buru mau ke kampus, sehabis adzan subuh aku lupa menyimpannya sehingga kutaruh saja di atas ranjang" balas Ario.

"Terus dimana sekarang celana itu?" tanya Ario penasaran.

"Sudah kuberikan sama seorang pengemis, kau tidak suka kan sama celana itu?" balas Emak polos, "Tadi pagi adikmu bilang, celana itu adalah  celana bekas yang sudah sobek dan tidak mau dipakai penjuaalnya" Emak menambahkan

"Ya, Ampuuun Emak, itu celana baru, yang sobek itu adalah model terbarunya, dan Emak tau berapa harga celana itu? Dua Ratus ribu"Jelas Ario sambil mengangkat bahunya sebagai tanda kecewa.

Kalau dua ratus ribu itu artinya seharga satu karung beras doong, pikir emak

Ada rasa sesal yang mendalam di hati Ario. Kenapa kemarin, dia tidak menjelaskan bahwa celana itu memang sengaja  dibuat sobek supaya kelihatan up to date. Dia baru ingat kalau Emaknya itu, masa remajanya tiga puluh tahun yang lalu, di zaman Dian Pishesha atau Meriam Bellina. Wah sulit sekali untuk menjelaskan perkembangan dunia mode kepaada Emaknya yang sudah kuno dalam berpakaian.

"Yah sudahlah Mak, Semua sudah terjadi, lain kali jangan Emak berikan barang-barang yang ada di kamarku kepada Orang lain, aku masih membutuhkannya, " Kata  Ario  dengan suara rendah.

"Taaapi, bulan depan uang jajanku ditambah jadi dua kalilipat ya" Tambah Ario

Akhirnya Emak tepok jidatnya, "yaaah aku yang menanggungakibatnya" seloroh emak

#Palembang, 23 Mei 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun