Sebagai informasi tambahan, Mat Bogel ini punya ratusan karyawan perusahaan yang pernah tidak menerima gaji berbulan-bulan. Sementara itu, di istananya di puncak bukit, Mat Bogel memelihara puluhan kuda dari mongol yang amat mahal harganya. Biaya makan dan pemeliharaan seekor kuda hampir mungkin setara dengan biaya hidup 5-10 karyawan perusahaannya setiap bulan. Mungkin itu sebabnya, dia harus berbagi konsentrasi dalam menetapkan prioritas.
Di samping kesibukannya untuk memfitnah lawannya kiri-kanan, Mat Bogel dihadapkan pada sebuah pertanyaan, kalau sumberdayanya sedang terbatas, dan yang kelaparan adalah manusia beserta kuda-kudanya, siapa yang duluan akan dia kasih makan?
Demikian kisah pertarungan Mat Bogel dan Dul CUngkring, bagi yang tidak senang silahkan cari kesenangan sendiri. Karena kami tidak ada kewajiban menyenangkan ada.
*Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila terdapat kemiripan karakter dan cerita, terus masalah buat lu??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H