Pemilik datang dan pergi, pemain pun datang dan pergi, akhirnya meninggalkan suporter saja yang tetap setia. Meniru model para suporter PSS, para fans Persipa merapatkan barisan dan mandiri merawat timnya mengarungi Liga 3.
Promosi memang seksi dan tentunya sebagai klub yang berdana besar dan pemiliknya terbilang pesohor, PSG Pati tentu mendambakannya.Â
Sebelumnya hal yang aneh juga klub seambisius PSG Pati dengan pemilik yang rela meninggalkan kursi ketum kok malah dengan cepat melepasnya lagi ke orang lain. Ibarat kata layu sebelum berkembang. Rancang bangun klub yang mengedepankan produk akademi pun lantas menguap.Â
Meski menarget slot promosi, jangankan masuk playoff, PSG Pati malah harus berjibaku hingga pertandingan terakhir demi menghindari degradasi. Nama-nama tenar macam Zulham Zamrun, Nurhidayat, Gede Sukadana, dan Yudha Febrian tak seketika menyulap PSG Pati menjadi perkasa. Bahkan nama terakhir didepak sebelum bursa transfer tutup sebab alasan indisipliner, hal yang ironis.
Jalan Pembuktian Persipa
Namun justru kabar berkebalikan terdengar dari klub yang dicampakkan Saiful Arifin sebelumnya. Melalui kemenangan telak 5-0 lawan Persebi Boyolali, mereka memenangi Liga 3 Jawa tengah.Â
Persipa berhak atas tiket Liga 3 Nasional dan berkesempatan ke Liga 2 lewat delapan slot promosi yang diobral. Tentu bila promosi, menantang PSG Pati bisa menjadi tontonan yang menarik.
Bila mereka mampu berbicara banyak di babak nasional dengan 64 tim peserta sudah barang tentu seperti melempar arang ke wajah Saiful Arifin. Sebagai orang yang memilih jalan instan dengan mendatangkan PSG, tentu sejajarnya kasta timnya dengan Persipa adalah hal yang rasa-rasanya memalukan bagi saya. Seperti tinggal kesabaran dan keseriusan, apalagi Persipa sudah punya basis suporter yang terbukti militan.
Bagaimana pun juga perjalanan PSG Pati/Ahha PS Pati musim ini sudah berakhir. Beberapa pemainnya sudah pamit, seperti Nurhidayat yang bergabung ke PSIM. Berbeda dengan Persipa yang masih panjang dengan dimulainya Liga 3 Nasional pada Januari.Â
Selalu asik untuk mengikuti cerita underdog yang mencoba menggigit raksasa. PSG Pati tentu bukan raksasa, tapi masih saja cukup mengasikkan untuk diikuti saga pembalasan Persipa ini.