Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Reece James Patut Diusir

29 Agustus 2021   10:39 Diperbarui: 29 Agustus 2021   10:58 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pun juga otoritas hanya milik Taylor untuk menghakimi perbuatan James dan dia memilih mengusirnya ke ruang ganti. Tayor jelas bukan seorang mentalist yang bisa membaca pikiran orang lain, melalui keyakinan James mendorong bola sebagai gerakan sengaja yang diperkuat VAR membuat dia yakin akan keputusannya. Wasit memang tak bisa selamanya membuat keputusan benar, tapi mereka wajib 'ain hukumnya untuk yakin dengan keputusannya.

Masalah nantinya Chelsea mengusahakan banding untuk kartu merah ke FA adalah urusan lain di meja hijau. Hal seperti ini mengingatkan saya pada keputusan De Ligt 'menyapu' bola dengan tangannya ketika di Euro 2020 lalu. Bagi saya kesalahan James sama saja dengan De Ligt, bedanya James sekaligus menggagalkan bola melayang melewati garis. Suatu intervensi yang menurut saya sudah sangat patut diganjar usiran.

Salah seorang jurnalis kawakan yang juga pernah lama menetap di Inggris, mas Yusuf 'Dalipin' Arifin punya suatu insight menarik mengenai ini. Dalam olahraga kriket yang sering dipandang sebagai olahraga para golongan atas Inggris, seluruh pemain dengan lapang dada menerima setiap keputusan wasit. Bahkan seorang pemain bisa dengan suka rela keluar arena tanding jika ia berbuat kesalahan bahkan sebelum wasit dan lawan mengetahui kesalahannya. Sungguh suatu pengejawantahan gentlement yang luar biasa.

Tapi jangan harap hal seperti itu akan banyak ditemui di lapangan sepak bola. Apalagi di Italia.

Oh, jangan lupa juga kejadian Fariq Hitaba menganggap kelakuan Yevhen mengganggu penjaga gawang Persita di liga lokal juga sama memantik kicau sana-sini. Jika masih penasaran kenapa Taylor keukeuh mengacungkan kartu merah, monggo baca dan intepretasikan pasal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun