Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persepolis: Ketika Revolusi Menemani Masa Remajamu

22 Juli 2021   20:00 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:10 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga cerita miris pamannya yang terkena serangan jantung ketika Iran menutup perbatasan. Hanya surat kepala RS yang bisa memberinya visa khusus demi operasi di Jerman, alangkah terkejutnya istri sang paman ternyata kepala RS yang baru adalah mantan perbersih kacanya yang fanatik mendukung rezim islami. Sayang pamannya meninggal tak lama setelahnya dan visanya baru terbit di hari pemakamannya.

Peperangan dengan Irak dimanfaatkan oleh rezim baru untuk dikreditkan sebagai perang suci. Para remaja laki-laki diiming-imingi kunci surga apabila gugur di medan perang. Secara persenjataan Iran tertinggal dari Irak, mengirimkan para pemuda tak terlatih dan buta strategi ke garis depan sama saja dengan mengirimkan ke ladang pembantaian. Tak ketinggalan mereka membersihkan 'musuh' negara di dalam negeri lewat eksekusi-eksekusi massal.

Protes antar dua kubu (Persepolis/Marjane Satrapi)
Protes antar dua kubu (Persepolis/Marjane Satrapi)

Marji sendiri akhirnya meninggalkan Iran di umur 14 tahun untuk 'menyelamatkan' diri ke Austria. Ia meninggalkan keluarganya dan memberika poster Iron Maiden favoritnya ke teman-teman gengnya sebelum terbang ke Austria.

Dia melihat negaranya yang berakar panjang sejak zaman Persia bertransformasi menjadi Iran dan hanya beridentitaskan sebagai republik islam.

Tulisan ini mau disebut sinopsis tapi kurang sreg, disebut tulisan politis tapi sumbernya hanya novel grafis biografi. Tapi intiya saya merekomendasikan Persepolis ini untuk dibaca, sedikit banyak akan mengerti keadaan Iran di satu periode paling krusialnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun