Bisnis adalah hal yang menantang untuk dijalankan, termasuk tentunya bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, Universitas Indonesia. Sekumpulan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga UI Angkatan 2016, yaitu Ahmad Yusuf Bryan, Joshua Bona, dan Reza Kusuma Panjaitan membangun bisnis yang juga merupakan salah tugas dari Mata Kuliah Kewirausahaan, Ilmu Administrasi Niaga, FIA UI. Bisnis yang dibangun adalah Bagspree, tas dnegan konsep unisex design yang cocok digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Ide tas ini dicetuskan untuk mengatasi isu yang cukup sering muncul, yaitu keraguan memilih produk karena kecondongan kecocokan pada gender tertentu.
Guna mendukung bisnis yang digarap oleh mahasiswa, pada tanggal 24 sampai dengan 28 April 2019, Departemen Ilmu Administrasi Niaga bekerjasama dengan para mahasiswa mengadakan business exhibition yang disebut dengan Alley Market. Dua hari pertama diselenggarakan di Gedung M Lantai 1 FIA UI, dan tiga hari selanjutnya dilaksanakan di D'Mall, Jalan Margonda, Kota Depok. Dari rangkaian acara tersebut, tim Bagspree mendapatkan banyak lesson learned dan terinspirasi untuk rencana pengambangan produk kedepannya. Rencana pengembangan produk ini terangkum dalam delapan aspek, yaitu :
1. Pengembangan atau Penambahan Varian Produk
Pengembangan atau penambahan varian Bagspree akan disesuaikan dengan value proposition baru yang diangkat yaitu youth style bag. Berdasarkan value ini, Bagspree akan dikembangkan dari segi warna dan coraknya yang disesuaikan dengan fashion anak muda saat ini. Variasi desain ini akan dibuat menjadi beberapa desain untuk semakin menarik customer segment membeli Bagspree yang variatif.
2. Pengembangan dan Penyesuaian Segmen Pelanggan
Value propositon baru yang akan disematkan pada Bagspree berupa youth style  bag justru akan semakin memperjelas segmen pelanggan pada kalangan anak muda yaitu kira-kira pada usia 15 tahun sampai dengan 30 tahun.
3. Penyesuaian Value Proposition
Tim menyadari bahwa value awal yang dibawa Bagspree yaitu, cost reduction dan unisex design kurang kuat untuk menarik minat beli pelanggan. Sebab itu, tim akan menyematkan value baru, yaitu youth style bag, tas khas anak mud yang sangat  kekinian.
4. Pengembangan dan Penyesuaian Hubungan Pelanggan
Pengembangan dan penyesuaian hubungan pelanggan (customer releation) untuk masa perintisan dilakukan melalui direct message ke akun Instagram Bagspree. Direct message dilakukan sebagai bentuk penyesuaian brand Bagspree yang tidak kaku sesuai dengan branding yang dibentuk untuk anak muda. Segala bentuk keluhan, pertanyaan, ajakan kerjasama dapat dilakukan melalui Instagram. Dengan konsep ini juga, pembicaraan pada direct message Instagram juga jadi lebih santai dan tidak terlalu formal.Â
Dalam masa perintian brand, jika customer butuh untuk berkomunikasi suara dengan pengurus Bagspree, admin akan memberikan nomor pribadi pengurus Bagspree melalui direct message Instagram. Nomor khusus perusahaan memang belum digunakan pada masa perintisan untuk penghematan biaya.Â