PIGEONHOLE
                                         Â
                     Bab 1
                 "Teman Baru"
"Kringgg!!!"
Suara yang kerap kali di dengar saat memasuki sekolah di sekolah negeri,
Saat itulah Sayan bergegas untuk menuju ruangan kelasnya yang berada di samping ruangan guru,
"Hufft untung saja aku tidak menunggu Victor tadi d rumahnya kalau tidak mungkin aku terlambat"
Sambil berjalan menuju ruangan kelas dan menjinjing jaketnya sayan tiba tiba ingat kejadian saat berangkat sekolah
"Kira kira anak kelas mana yaa yang melihat ku tadi secara tajam,"
" Hei Sayan cepat!,kelas hendak memulai jam pelajaran!" ucap Pak Ridwan guru IPA Biologi
Seketika keheningan dan berfikir sayan pecah, lalu bergegas menuju ruangan kelas D.
(BEL JAM PELAJARAN PERTAMA PUN BERBUNYI)
"Oke,selamat pagi anak anak gimana kabarnya hari ini? Mudah mudahan selalu sehat dan tetap semangat ya untuk menghadapi pelajaran hari ini"
"Kabar baik pak!" Ucap seluruh siswa kelas D
Iya pertanyaan bosan yang kerap kali di tanyakan sebelum memulai pelajaran yang bikin bosan bila tidak faham
" Kali ini kita akan melanjutkan materi yg kemarin yaa tentang bab mutasi,perlu kalian ingat 1 bulan lagi kita akan menghadapi ujian akhir dan kalian akan menghadapi kelulusan dari sekolah ini"
"Dan satu lagi......"
TukTukTuK!.....
Suara terdengar dari pintu kelas Sayan
"Ini pasti Victor",ucap Sayan yang sudah menduga itu teman terbaiknya saat ini ya tapi minusnya dia agak sedikit malas dan terlalu nyaman di zona hidupnya
"Silahkan masuk" Ucap Pak Ridwan
Kreeetttt...... (Suara pintu mulai terdengar)
"Ouh Anita iya tidak apa silahkan masuk" ucap Pak Ridwan
Dan satu kelas pun mulai berbisik satu sama lain siapakah cewek itu dan apakah kelas kami akan kedatangan murid baru
"Ahhh apaa?! Cewek ini......" Sayan agak terkejut.
                               Â
                       Bab 2
                "Model Baru kelas D"
"Napa lu engga masuk sekolah tadi?" Ucap Sayan yang heran
"Gua agak sedikit demam tadi yan,makanya gak masuk sekolah" Ucap Viktor
"Lu tau engga ada murid baru dikelas?,gua akui cewek tu cantik dan kalem tidak seperti atau jarang keliatan dari cewek biasanya" ucap Sayan
"Gua engga tau yan,asal Mana tu cewek?,palingan nanti juga ilang tu anggunnya wajar ajalah murid baru dia harus jaga sikap" ucap Victor
"Yaa mungkin saja lihat nanti kedepannya kayak gimana"
Victor adalah sahabat Sayan sejak dulu kecil,lebih Tepatnya saat masih di Taman kanak kanak.Sayan selalu tinggal bersama neneknya dan ayah ibunya entah kemana tanpa ada kabar. Terkadang di banyak waktu Sayan selalu menanyakan tentang ayah ibunya dimana,dan sang Nenek selalu menjawab "Jangan menanyakan itu kepada nenek Sayan" Mungkin bisa ada masalah ataupun apa itu hanyalah rahasia dari keluarga Sayan sampai sekarang.
"Yaa tadi gua liat memang anak itu punya karismatik yang tinggi apalagi waktu tadi jam istirahat makan siang dia seolah olah menjadi artis dadakan banyak yg melihat dia,Bak menemukan oasis di tengah gurun panas."
"Biar sajalah lagian lu sewot mulu yan,ya mungkin dia cantik dan banyak menarik perhatian orang biarlah dia,kek yang lu gak pernah aja seperti dia menjadi pusat perhatian" ucap Viktor dengan santai
"Hahaha",ketawa tipis yang dilontarkan sayan
"Iya gua bangga dulu sering juara olimpiade dan rajin banget ke depan saat upacara di saat itu juga gua seneng lebih banyak yang care dengan gua"ucap Sayan
"Hemmm, mungkin posisi lu sekarang bakal diganti sama Anita yang mempunyai karismatik dibanding lu yang hanya menarik di kejuaraan saja" ucap Viktor
"Yaa gak tau juga gua,lagian gua udah engga mikirin kek gitu lagi, gua  sedang fokus untuk masuk SMA Favorit"
"Thats right,mending lu fikirkan itu" ucap Viktor."
Anita adalah murid baru di sekolah Sayan dia adalah murid pindahan yang mempunyai anggun dan karimastik yang tinggi.Juga dilihat dari ekonomi Anita adalah anak yang diatas rata rata.
Orang tua sayan adalah berada di luar kota dan itu berita dulu mungkin sekarang sudah berpindah kota lagi karena ada alasan pekerjaan yang membuat orang tua Sayan terus berpindah pindah kota,sang nenek yang menjaga Sayan sampai saat ini dibantu keuangan dari orang tua Sayan menggunakan transfer.
"Lanjut besok Viktor,gua balik dulu udah sore nih takut nenek gua nyariin"
" Iya boleh,hati hati di jalan lu jangan lupa berdoa" ucap Viktor
" Yaaa"
Sesampainya di rumah Sayan istirahat sebentar lalu bergegas untuk mandi, dan mencuci baju sendiri. Yaa ini yang dilakukan sayan terbiasa untuk mandiri karena neneknya yang sudah menginjak usia senja tidak dimungkinkan untuk bekerja lebih karena keadaan tubuh nya yang sudah mulai menurun
"Sayan jangan lupa yaa makan nenek dah masak ini sebelumnya shalat dulu"ucap Nenek Sayan sembari memasak Ayam goreng
"Iyaa nek sayan shalat dulu udah itu langsung makan"
Lalu sayan keluar dari kamar sembari mendekati nenek,
"Nenek jangan tidur dulu yaa Sayan mau nanya tentang ayah dan ibu"
Sontak sang nenek memegang dadanya kembali,bila Sayan menanyakan itu nenek Sayan selalu agak sedikit terkejut
"nenek engga kenapa kenapa kan? Sayan hanya nanya biasa kok"
" Iyaa sayan gapapa nanti di ceritakan makan dulu yaa"
Mungkin saatnya sudah tau untuk sayan saat ini karena mungkin sudah dianggap bisa menerima tentang keluarganya karena dahulu saat ingin di tanyakan nenek Sayan selalu menghindar agar Sayan tidak tau kejadiannya untuk saat ini.
 Sayan pun bergegas menghabiskan makanan di piringnya, karena ia tak sabar ingin tau kebenarannya.Sang nenek pun keluar dari kamarnya dan membawa sebuah album foto dan memanggil Sayan untuk mennemuinya di ruang tamu.
"Sayan, dengar nenek.Ini bukan sesuatu yang mudah tapi nenek yakin kamu anak yang kuat."Ucap nenek.
"Iyah nek, Sayan janji."
Lalu nenek membuka album itu dan membuka lembaran demi lembaran dan berhentti di sebuah foto.Di dalam foto tersebut ada seorang wanita sedang menggendong bayi dan seorang pria.
"Itu siapa nek ?" Sayan tersontak
"Ini foto ibumu,bayi yang digendong wanita itu kamu cucuku dan laki laki itu ayahmu,"
"Lalu nek ?"
"Saat sudah melahirkan kamu, ayah dan ibumu mendapatkan kerja di luar pulau.Orang tuamu itu sangat mementingkan sekali pekerjaannya, saat kamu masih bayi pun sering sekali ditinggal.Bahkan karena sibuknya mereka, orang tuamu pernah berpikir untuk menyerahkan kamu ke panti asuhan karena mereka seperti tidak peduli lagi dengan kamu.Lalu nenek mengambil kamu."Jelas sang nenek.
"Sesibuk mereka sampai ingin menelatarkan aku nek?"tanya Sayan tidak percaya.
Dan nenek hanya terdiam.
"Setelah bertahun tahun mereka hilang kabar karena rumah mereka berpindah pindah, awal tahun kemarin nenek tidak sengaja bertemu dengan ibumu.Orang tuamu kini sudah berpisah dan sekarang ibumu sudah berkeluarga lagi dengan pengusaha kaya, ibumu punya anak perempuan dari suami barunya."
"Anaknya begitu cantik dan anggun, sepertinya seumuran dengan kamu."Lanjut nenek
"Lalu kenapa ibu tak mengajak aku nek ?"tanya Sayan penasaran.
"Ibu kamu pernah bilang,kalau dia takut jika suami barunya tau kalau dia punya anak."
"Kalau ayah gimana nek ?"
"Ayahmu sampai kini nenek belum menemuinya lagi,"ucap nenek menahan tangis.
     Nenek pun langsung memberi nasihat kepada Sayan sambil mengelus ngelus rambutnya, Sayan berusaha menahan tangis sambil memeluk erat neneknya saat tau orang tuanya tidak ada yang mengakui dirinya.Bertahan hidup tanpa kasih sayang orang tua memang tidak mudah,Sayan kini bertekad saat nenek mengatakan jika ia sudah besar nanti jadilah orang tua yang bertanggung jawab dan penuh dengan kasih sayang.
Melupakan orang orang yang penting bagi kita memang tidak boleh, tapi tidak dengan melupakan kenangan pahit dengan membuka lembaran yang lebih indah lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI