Mohon tunggu...
Ilham Dzakwan
Ilham Dzakwan Mohon Tunggu... Lainnya - I'm The Exception

Allah Stay With Me

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pigeonhole

25 Februari 2022   22:03 Diperbarui: 25 Februari 2022   22:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua sayan adalah berada di luar kota dan itu berita dulu mungkin sekarang sudah berpindah kota lagi karena ada alasan pekerjaan yang membuat orang tua Sayan terus berpindah pindah kota,sang nenek yang menjaga Sayan sampai saat ini dibantu keuangan dari orang tua Sayan menggunakan transfer.

"Lanjut besok Viktor,gua balik dulu udah sore nih takut nenek gua nyariin"
" Iya boleh,hati hati di jalan lu jangan lupa berdoa" ucap Viktor
" Yaaa"

Sesampainya di rumah Sayan istirahat sebentar lalu bergegas untuk mandi, dan mencuci baju sendiri. Yaa ini yang dilakukan sayan terbiasa untuk mandiri karena neneknya yang sudah menginjak usia senja tidak dimungkinkan untuk bekerja lebih karena keadaan tubuh nya yang sudah mulai menurun

"Sayan jangan lupa yaa makan nenek dah masak ini sebelumnya shalat dulu"ucap Nenek Sayan sembari memasak Ayam goreng
"Iyaa nek sayan shalat dulu udah itu langsung makan"
Lalu sayan keluar dari kamar sembari mendekati nenek,
"Nenek jangan tidur dulu yaa Sayan mau nanya tentang ayah dan ibu"
Sontak sang nenek memegang dadanya kembali,bila Sayan menanyakan itu nenek Sayan selalu agak sedikit terkejut
"nenek engga kenapa kenapa kan? Sayan hanya nanya biasa kok"
" Iyaa sayan gapapa nanti di ceritakan makan dulu yaa"

Mungkin saatnya sudah tau untuk sayan saat ini karena mungkin sudah dianggap bisa menerima tentang keluarganya karena dahulu saat ingin di tanyakan nenek Sayan selalu menghindar agar Sayan tidak tau kejadiannya untuk saat ini.
 Sayan pun bergegas menghabiskan makanan di piringnya, karena ia tak sabar ingin tau kebenarannya.Sang nenek pun keluar dari kamarnya dan membawa sebuah album foto dan memanggil Sayan untuk mennemuinya di ruang tamu.
"Sayan, dengar nenek.Ini bukan sesuatu yang mudah tapi nenek yakin kamu anak yang kuat."Ucap nenek.
"Iyah nek, Sayan janji."
Lalu nenek membuka album itu dan membuka lembaran demi lembaran dan berhentti di sebuah foto.Di dalam foto tersebut ada seorang wanita sedang menggendong bayi dan seorang pria.
"Itu siapa nek ?" Sayan tersontak
"Ini foto ibumu,bayi yang digendong wanita itu kamu cucuku dan laki laki itu ayahmu,"
"Lalu nek ?"
"Saat sudah melahirkan kamu, ayah dan ibumu mendapatkan kerja di luar pulau.Orang tuamu itu sangat mementingkan sekali pekerjaannya, saat kamu masih bayi pun sering sekali ditinggal.Bahkan karena sibuknya mereka, orang tuamu pernah berpikir untuk menyerahkan kamu ke panti asuhan karena mereka seperti tidak peduli lagi dengan kamu.Lalu nenek mengambil kamu."Jelas sang nenek.
"Sesibuk mereka sampai ingin menelatarkan aku nek?"tanya Sayan tidak percaya.
Dan nenek hanya terdiam.
"Setelah bertahun tahun mereka hilang kabar karena rumah mereka berpindah pindah, awal tahun kemarin nenek tidak sengaja bertemu dengan ibumu.Orang tuamu kini sudah berpisah dan sekarang ibumu sudah berkeluarga lagi dengan pengusaha kaya, ibumu punya anak perempuan dari suami barunya."
"Anaknya begitu cantik dan anggun, sepertinya seumuran dengan kamu."Lanjut nenek
"Lalu kenapa ibu tak mengajak aku nek ?"tanya Sayan penasaran.
"Ibu kamu pernah bilang,kalau dia takut jika suami barunya tau kalau dia punya anak."
"Kalau ayah gimana nek ?"
"Ayahmu sampai kini nenek belum menemuinya lagi,"ucap nenek menahan tangis.
          Nenek pun langsung memberi nasihat kepada Sayan sambil mengelus ngelus rambutnya, Sayan berusaha menahan tangis sambil memeluk erat neneknya saat tau orang tuanya tidak ada yang mengakui dirinya.Bertahan hidup tanpa kasih sayang orang tua memang tidak mudah,Sayan kini bertekad saat nenek mengatakan jika ia sudah besar nanti jadilah orang tua yang bertanggung jawab dan penuh dengan kasih sayang.
Melupakan orang orang yang penting bagi kita memang tidak boleh, tapi tidak dengan melupakan kenangan pahit dengan membuka lembaran yang lebih indah lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun