Mohon tunggu...
Reza Oktaviabri
Reza Oktaviabri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I am a student majoring in English Letters Department at UIN Malang with a focus on the Journalism profession course.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelabu

1 Januari 2022   20:32 Diperbarui: 1 Januari 2022   20:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa?

Baru sebentar Ica menyentuh asmaraloka

Baru sebentar Ica merasa lega

Tapi kenapa? 

Ia kembali terjebak di dekapan tembok dingin yang terus menatapnya 

Sesak, ya ia merasa sesak

Tembok ini selalu berkidung dan bergoyang seakan sedang mengejeknya

Benci? Tidak 

Ica tidak membenci tembok itu 

Ica tau ia tidak bersalah 

Bukannya Ica egois...

Menginginkan damai dalam dekapan di tengah kebisingan esensial yang di jadikan pijakan untuk mereka

Bukan begitu...  

Senandika-nya terus berkata niscaya akan baik baik saja

Tetapi, sang penerang terus menerus lindap

Karsanya melarikan diri lengkara baginya Sekarang, ia hanya bisa duduk di pojok ruangan terdiam sembari derana

Oleh: Reza Oktaviabri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun