Sundari memang gadis yang kebangetan. Betapa tidak, walaupun ia sudah punya pemuda yang gagah lagi pintar, ia masih saja suka main serong dengan pemuda lain.
"Kamu ini goblok apa gimana, sih, Sun? Lha kamu ini sudah punya pacar segagah Yamin, tapi kok ya masih saja main seorang sama orang lain," tanya Kusno, sesama seleb atau idola para Jong atau istilah generasi muda jaman old, saat mereka berdua nongkrong berdua di warung menjelang persiapan panitia kongres pemuda Indonesia.
"Logikanya begini, No. Kamu bisa milih jadian sama siapa tapi kamu gak bisa milih jatuh cinta sama siapa," jawab Sundari dengan elegan.
"Woooo, edaaaaan!" timpal Kusno.
"Eh sembarangan ngomong, Lambemu macam lambe turah aja No. Kamu sendiri selir dimana-mana macam sultan Jogja aja kamu ini. Mau tak bocorin kelakuanmu sama sista-sista aku. Sekali bocor tamatlah petualangan cintamu No!," jawab Sundari dengan penuh amarah.
"Walah jangan dong Sun. Kan kita sudah sepakat sebelumnya sebagai sesama seleb saling menjaga. Biar kita tetep ngehits atau ngeksis gitu loh. Rahasiamu rahasiaku aman sentosa," timpal Kusno dengan wajah memelas.
"Yowes tak anggep selesai. Lagian aku pikir kita tuh saling simbiosis mutualisme gitu. Follower cewekmu kan banyak No sementara follower Cowoku juga banyak. Nanti kalau aku endorse sesuatu kamu bantu begitupun juga kalau kamu ngendorse. Kan tulisan kita sama-sama lagi hits ya No" jawab Sundari
"Yoh makasih loh sun. Ngomong-ngomong ada temenku yang kesengsem sama kamu" Timpal Kusno.
"Siapa No?" Jawab Sundari.
"Namanya Marco lengkapnya Mas Marco. Dulunya tongkrongan anak Jong Java tapi sekarang kayaknya pindang ke tongkronganya Jong-jong yang kumunis" Timpal Kusno
"Bisa apa Dia? Cucok gak?" Jawab Sundari