Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polemik Senjata Sebaiknya Brimob Jadi Militer Saja

2 Oktober 2017   10:22 Diperbarui: 2 Oktober 2017   10:45 17988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus kita akui militer kita masih menganut sistem klasik pembagian angkatan bersenjata dari 3 matra darat, laut dan udara. Perlahan tapi pasti negara-negara lain terutama negara maju malah semakin banyak cabang angkatan bersenjatanya. Coba tengok saja negara Italia dan Perancis. Secara historis dan realita militer kekinian mereka memiliki cabang kepolisian istimewa atau khusus seperti Brimob namanya Gendarmerie (Prancis) dan Carabinieri (Italia). 

Sistem mereka juga berbeda jadi ada yang secara langsung menjadi militer seperti Italia ataupun sistem fleksibel jadi sementara waktu menjadi polisi sipil namun ketika perang menjadi militer seperti Perancis. Indonesia tinggal memilih mau menempatkan Brimob menjadi model Italia atau Perancis atau jangan-jangan mau bikin model baru silahkan saja yang jelas brimob butuh ketegasan.  Apabila memang konsisten menjadi  polisi maka polisikanlah brimob menjadi polisi humanis yang  mencabut semua  atribut dan standar militer mereka. Apabila tetap mempertahankan brimob seperti sekarag alangkah baiknya dikeluarkan dari kepolisian dan bergabung ke militer agar tak timbul masalah kelak dikemudian hari. Jangan sampai kasus polemik senjata dan kasus perang saudara seperti Riau terulang kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun