Mohon tunggu...
reza novra
reza novra Mohon Tunggu... Musisi dan Pekerja Grafis -

Musisi dan Pekerja Grafis. wordpress: http://rezanov.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Barat vs Islam

27 Maret 2016   18:12 Diperbarui: 27 Maret 2016   18:57 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )

 

Melalui Kapitalisme kita dibentuk untuk menjadi khawatir bahkan takut akan keamanan, kesehatan, masa depan keluarga , anak-anak bahkan diri kita sendiri.  Bayangkan!  Kita disuruh untuk khawatir.  Maka dari itu Kapitalisme menawarkan solusi jitu, yang berupa Asuransi-Asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, unit-link, properti, dan masih banyak lagi.  Sedangkan dalam Islam, kita dilarang takut melainkan takut kepada Allah semata.  Intinya adalah penyerahan hidup secara total kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Allah yang memberikan sakit, Allah pulalah yang menyembuhkan.

“Janganlah kalian takut kepada manusia dan takutlah kalian kepada-Ku.” (Al-Maidah: 44) 

“Sesungguhnya mereka itu tidak lain adalah setan dengan kawan-kawannya yang menakut-nakuti (kamu), karena itu janganlah kalian takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku jika kalian benar-benar orang yang beriman.” (Ali Imran: 175)

Melalui Kapitalisme kita diajarkan untuk mengkapitalisasi apa saja, termasuk kesehatan dan pendidikan.  Sampai harus ada Rumah Sakit Gratis, Kartu Kesehatan Gratis, pendidikan gratis untuk mereka yang tidak punya banyak duit. 

Itulah beberapa hal dari “panji-panji” kedua peradaban yang membedakan satu sama lain.  Dimana keduanya bagi masing-masing Peradaban bisa menjadi ancaman.  Tujuan Kapitalisme sendiri lebih kepada kesuksesan yang diukur dari banyaknya jumlah harta / kekayaan dan status sosial yang tinggi, dan kebanyakan cara pencapaiannya dilakukan tanpa memperhatikan etika ataupun nilai-nilai kemanusiaan.  Sedangkan dalam Islam ditekankan tujuan hidup adalah kembali kepada Allah itu sendiri:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً ، قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ، قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ (سورة البقرة: 30)

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." SQ. Al-Baqarah: 30

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun