Pengaruh Musik
Musik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas Skinhead. Genre musik seperti ska, soul, reggae, rocksteady, Oi!, dan street punk menjadi bagian dari identitas mereka. Musik ini dipengaruhi oleh budaya Jamaika dan budaya Mod, musik tersebut biasanya memuat lirik yang menggambarkan tentang gerakan anti-rasis, anti-fasis, kehidupan di jalanan, protes kepada pemerintah, sepak bola, bir, dan lain-lain. Musik Oi adalah musik yang paling identik dengan kaum Skinhead. Biasanya musik Oi memiliki tempo cepat dan menggunakan efek distorsi-distorsi kasar gitar listrik, namun masih ada hentakan-hentakan musik ska dan reggae.
Gaya Hidup dan Identitas Sosial
Skinhead memiliki gaya hidup yang khas, biasanya terdiri dari pakaian yang rapih dan potongan rambut gundul. Mereka biasanya mengenakan pakaian seperti kemeja kotak-kotak, Bretel/suspender, celana jeans semi ketat, boots, jaket jeans, jaket Harrington, V neck Sweater, dan lain-lain. Brand Seperti Fred Perry, Ben Sherman, Dr. Martens, dan Levi’s juga menjadi identitas yang melekat bagi mereka.
Skingirls (Skinhead Perempuan) juga mempunyai dandanan yang khas dengan rambut yang diwarnai dan model rambut Chelsea haircut. Gaya hidup ini dipengaruhi oleh budaya Mod dan budaya Jamaika, serta memiliki tujuan untuk menekankan kepraktisan dan kebersamaan. Pilihan berambut gundul juga dianggap sebagai keuntungan sewaktu harus menghadapi kehidupan jalanan yang keras ketika itu. Selain itu, berambut gundul juga dipilih untuk menghindari kutu di Pelabuhan, karena rata rata dari mereka adalah buruh yang bekerja di Pelabuhan dan pilihan berambut gundul juga dikarenakan pada saat itu banyak lapangan pekerjaan yang tidak memperbolehkan pekerja untuk berambut gondrong.
Kelompok Skinhead juga mempunyai ciri khas dalam bertegur sapa. Mereka menggunakan sapaan seperti Lads untuk laki – laki dan Maids untuk perempuan, serta Oi untuk universal. Kelompok Skinhead juga sangat fanatik terhadap sepakbola. Mereka sering berkumpul di pub atau bar untuk menonton pertandingan sepak bola dan memainkan musik Oi. Musik Oi diputar dan dibawakan pada setiap gigs (acara musik) di berbagai pub di kota-kota Inggris. Musik Oi bukan satu-satunya yang digemari oleh kaum Skinhead. Kaum Skinhead terutama di wilayah Amerika lebih menyukai musik hardcore. Di Indonesia sendiri musik yang lebih diterima oleh anak muda Skinhead adalah musik ska.
Evolusi Gerakan Skinhead
Pada awalnya Skinhead muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan sosial dan budaya, bukanlah muncul sebagai gerakan politis. Tetapi pada tahun 1970-an hingga awal 1980-an Skinhead mulai mengalami perpecahan. Politik sayap-kanan Inggris seperti National Front mulai memasuki tubuh subkultur Skinhead. Akibatnya, subkultur Skinhead pun terpecah menjadi beberapa faksi berbasis politik hingga sekarang. Sebagian Skinhead mulai terlibat dengan kelompok politik ekstrem kanan yang menyebabkan mereka memiliki ideologi fasis dan rasis. Skinhead yang terlibat dengan politik ekstrem kanan dan meiliki faham fasis dan rasis tergabung dalam kelompok BNP (British National Party), Neo-Nazi, National Front, Blood & Honor, COMBAT 18, dan lain-lain. Beberapa dekade terakhir, di sebagian besar wilayah di Eropa, subkultur Skinhead selalu dikaitkan dengan gerakan-gerakan politik sayap-kanan. Di media massa, kata "skinhead" dan simbolismenya selalu bersinonim dengan "Nazi", "violent group", "racist group".
Pada tahun 1988 Marcus Pacheco dan temam-temannya mendirikan organisasi SHARP (Skinhead Against Racial Prejudice), ANTIFA (Anti Fasist Action) dengan tujuan untuk menunjukan bahwa kelompok Skinhead tidaklah rasis dan bukanlah gerakan neo-nazi.