Akhirnya aku berkata pada si anak “ngak apa-apa gak bawa kado..kan banyak kawannya yang ngak bawa kado juga…….sini biar om antar masuk,akhirnya sianak mau ku antar masuk kehalaman sekolah setealh sebelumnya melirik mata Ibunya kemudian sang Ibu menganggukkan kepala kepada si anak.
Kuantar anak laki laki yang menangis tadi bersama beberapa anak yang tidak membawa kado untuk Gurunya.
Kepada seorang Ibu Guru yang kutemui di dalam halaman sekolah ku katakan : “Bu…,ini siswanya menangis ngak mau ikut upacara karena ngak bawa kado untuk hari Guru,oh iya…pak,jawab Ibu Guru tersebut dilanjutkan degan mengatakan : ngak di wajibkan untuk bawa kado Pak…!!,mendengar itu aku jawab “itulah anak anak anak Bu…walaupun ngak diwajibkan bawa kado,tapi melihat teman temannya pada bawa kado hati nya jadi kecil (sedih)….
Akhirnya anak anak yang kuantar tersebut membaur dengan peserta upacara lainnya.
Setelah siswa siswa tersebut kuantar ke halaman sekolah untuk mengikuti upacara hari Guru,aku memperhatikan dari seberang jalan,upacara hari Guru tersebut.
setelah beberapa saat selesailah berakhirlah upacara tersebut dengan di tandai para siswa menyalami Guru Guru mereka dengan memberi bunga bawaan para siswa dan mereka kembali masuk ke kelas masing masing.
selang satu jam kemudian sekolahpun bubaran,hari ini mereka tidak belajar untuk merayakan dan memperingati hari Guru.
Dari kejauhan kulihat anak perempuanku keluar sambil berlari kecil menujuku kemudian anakku tersebut berkata padaku : Ayah…..yah…bunga kakak kata ibu Guru kecil kali…..,
ku jawab: masak bu Guru ngomong begitu……..,
(dengan wajah kecewa) anakku menjawab : iya …yah…tadi kakak kasi bunganya sama bu Guru,bu guru bilang bunganya kecil kali, terus bu guru kembalikan bunganya sama kakak,ketus anakku….
Mendengar hal itu aku ngak habis pikir kenapa sampai begitu Ibu Guru tersebut…,keterlaluan sekali ngak menghargai hasil kerja dan daya kreatif siswanya.