Mohon tunggu...
Zakiah Hanim
Zakiah Hanim Mohon Tunggu... melangkah menujuMu -

bukan siapa siapa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pencabutan Embargo Iran dan Kebingungan Kita

12 Februari 2016   15:41 Diperbarui: 12 Februari 2016   16:12 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Iran, mungkin satu-satunya  negara yang tetap eksis, mandiri plus independen sejak kena sanksi embargo  internasional 1979. Iran, negara muslim shiah terbesar di dunia yaitu sekitar 78 juta orang, merupakan  negara dengan  jumlah penduduk nomor 18 di dunia.

Total perdagangan iran dengan dunia periode 2011-2014 jelas turun karena era embargo.  Tahun 2011 total perdagangan iran USD 198,8 miliar, sempat meningkat tahun 2012 mencapai USD 137,4 miliar, dan tahun 2014 menjadi USD 121,3 miliar, walaupun ekspor dan impornya turun,  yang luar biasa  neraca perdagangannya  surplus terus, surplus tahun 2014 berjumlah USD 10,1 miliar. Iran melakukan bisnis  dengan 157 negara di dunia, diantaranya adalah berdagang secara transit.

Dulu, pada saat sanksi, gdp iran tumbuh  rendah hanya 2%, inflasi lari kencang mencapai 40%, nilai tukarnya drastis anjlok, semua yang berbau ekonomi di iran terjun bebas atau anjlok. Sebelum sanksi, iran ekspor minyak rata-rata 1,5 juta barrel per hari, setelah sanksi ekspor minyak turun drastis, antara 1-1,5 juta barrel perhari , pasar tujuan utama seperti uni eropa menjauh dari iran. Aset iran di luar negeri diantaranya di china, jepang, turki, korea selatan dan negara lain sekitar USD 100 miliar dibekukan,  tapi iran tetap eksis, dan  mandiri.           

Sanksi kendur/dicabut

Kini sanksi ekonomi dan keuangan untuk iran mulai dikendurkan, negara yang mau buka ekonomi atau berbisnis dengan  iran mulai ancang-ancang lagi, khususnya negara uni eropa dan china mulai pedekate. Ada yang bilang  israel dan saudi arabia tidak suka dengan kenyataan ini.  

Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) Iran  yang  merupakan kesepakatan antara prancis, china, rusia, inggris, amerika, uni eropa, jerman dengan iran  untuk memastikan bahwa program nuklir yang dikembangkan iran digunakan untuk tujuan damai. dalam hal ini AS dan uni eropa kudu mengangkat sanksi terkait nuklir yang dijatuhkan kepada iran


Iran  berencana akan tambah ekspor minyaknya antara 500 ribu sampai 1 juta barel perhari pada tahun 2016 ini dan bagi-bagi diskon untuk cari pangsa pasar, dan diperkirakan harga minyak bumi akan semakin turun. IMF dan Bank dunia memperkirakan ekonomi iran tahun 2016-1017 akan tumbuh sekitar lima persen

Bila sanksi kendur,  iran berpotensi dalam banyak hal untuk kembali berkiprah secara terbuka dengan dunia internasional, yang pasti dapat jualan minyaknya lebih banyak,  membuat kontrak baru dan menarik investasi, asetnya yang dibekukan sekitar USD 100 miliar akan digunakan untuk buka bisnis baru.

Iran dan Indonesia

Hubungan iran dan indonesia telah terjalin sejak 1950. Saat ini total perdagangan kedua negara USD 448 juta indonesia surplus USD 363 juta, investasi iran di indonesia dikabarkan nilainya sekitar USD 1 juta.

Indonesia adalah negara tujuan ekspor iran nomor 41, produk yang diimpor indonesia dari iran diantaranya adalah  sulphur, methanol, dates, black tea, grapes, aircarft spark, dan lain-lain.

Bagi indonesia, iran adalah negara tujuan ekspor ke 36. Tiga negara Asean lainnya yaitu malaysia, singapura dan thailand masing-masing berada pada posisi  ke 17, 15 dan 27.  Diantara produk impor iran dari indonesia adalah minyak sawit, kertas, tekstil, tembakau, kimia, margarin, sabun, batu bara, ikan dan baja. Pangsa pasar indonesia di iran masih rendah yaitu sekitar 1%.

Dunia usaha dan Perbankan yang bingung

Saat ini dunia sudah melirik garang kepasar iran, pebisnis dunia mulai visit ke iran. Menlu Inggris sudah  buka  kedutaannya di teheran. China  dan prancis sudah pasang kuda-kuda.  

Dunia usaha indonesia masih galau  alias khawatir tingkat dewa dengan pembayaran bila berbisnis dengan iran. Dunia usaha perlu jaminan dari pemerintah bahwa L/C yang dibuka dananya ada. Dunia usaha perlu ketegasan bahwa transaksi dengan iran akan baik-baik saja, atau L/C dijamin gak macet.

Di sisi lain perbankan indonesia juga bingung, pasalnya  perbankan tidak pernah bikin larangan untuk buka L/C dengan iran,  atau buka L/C ke iran gak beda dengan buka L/C ke negara lain, Bank di indonesia tak pernah lakukan pelarangan buka L/C ke iran. Bila kedua pihak tidak duduk bersama rasanya bisnis indonesia dengan iran akan jalan ditempat, padahal moment pencabutan sanksi kepada iran tentu akan bawa peluang besar untuk hubungan dagang, pariwisata dan investasi kedua negara.

(dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun