Mohon tunggu...
Zakiah Hanim
Zakiah Hanim Mohon Tunggu... melangkah menujuMu -

bukan siapa siapa

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjual Indonesia di Negara "Kurus"

20 Maret 2012   15:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:42 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat misi dagang  (misdag) yang digelar pada  14 maret 2012, kemendag “menjual indonesia”  di negara “kurus”  yang namanya chile. Misdag  dipimpin dirjen pengembangan ekspor nasional  (dirjenpen) kemendag, bp. gusmardi bustami. Tujuan misdag seperti yang disampaikan dirjen pen dalam pidatonya pada forum bisnis  adalah    untuk meningkatkan perdagangan kedua negara,  menjalin komunikasi yang lebih dalam dan mengetahui potensi masing-masing ke dua negara. Output    yang diharapkan  adalah meningkatnya nilai ekspor indonesia di negara “kurus”  ini.

Chile memang akrab disebut negara yang “kurus”, karena kalo lihat di peta, negara ini terletak memanjang, lurus, nampak ramping, namun dalam hal berpotensi sangat bagus. Kalo di Asia, chile itu “singapura”nya negara amerika selatan,  sudah menjadi salah satu anggota negara maju atau anggota OECD,  dan sangat potensial, bisa menjadi pintu gerbang masuk ke amerika selatan, tapi dia disebut “kurus” karena letaknya yang panjang, ramping dengan jalan-jalan yang luar biasa tertata rapi.

[caption id="attachment_1541" align="aligncenter" width="502" caption="Dirjenpen Kemendag, Bp. Gusmardi Bustami saat pidato pada Business Froum"][/caption]

Data statistik setempat mencatat, hubungan dagang chile – indonesia tahun 2011  bernilai US$  572,0 juta, naik US$ 164,2 juta (40,3%)  bila dibanding tahun 2010 yang bernilai US$ 407,8 juta. Dalam hal ini  ekspor indonesia ke chile  tahun 2011 nilainya   US$ 249,2 juta, naik  jadi  US$ 50,6 juta (25,4%) dibanding tahun 2010 yang bernilai US$ 198,6 juta.

Diantara produk yang diekspor indonesia ke chile adalah gas alam, batubara, karet alam, refrigerator, footwear, rumput laut, benang, dan lain-lain. Sedangkan impor indonesia dari chile antara lain  iron, copper, buah anggur, bahan kimia, crude fish oil,  dll.

Tahun 2012  menteri perdagangan, pak  gita,  pasang  target  peningkatan ekspor  indonesia di negara amerika latin sebesar 25 %,  jadi  sangat beralasan kalau  tak bisa disebut sudah seharusnya misi dagang dilakukan di negaras amerika selatan agar target yang dicanangkan bisa terealisasi.

Bisnis Forum

Forum bisnis  digelar  di hotel intercontinental Santiago.  Hadir sekitar 200 orang terdiri dari kalangan pebisnis dan pemerintah setempat.   Moderator dalam forum ini adalah presiden kamar dagang asia pasifik, sr. juan luis ceballos.  Acara  diawali  ucapan selamat datang oleh kepala perwakilan r.i  di santiago,  bapak aloysius lele madja. Dari kemenlu chile diwakili oleh direktur hubungan ekonomi bilateral, sr  rodrigo contreras yang mengutarakan hubungan perdagangan indonesia – chile yang terus meningkat  dan mengatakan adanya peluang bisnis kedua negara.  Senada dengan yang diutarakan pejabat kemenlu chile, dirjenpen,  pak gusmardi juga mengatakan bahwa hubungan perdagangan kedua negara terjadi peningkatan, dengan nilai defisit bagi indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="502" caption="Peserta Bisnis Forum"]

[/caption]

[caption id="attachment_1545" align="aligncenter" width="430" caption="Dubes LBBP RI di Santiago, Bp Alysius L. Madja (kiri) bersama peserta Business Macthing"]

[/caption] Dalam bisnis forum ini diliput oleh televisi ternama setempat TVN dan media cetak ternama yaitu mercurio dan la tercera,  sedangkan dari indonesia turut hadir meliput acara  diantaranya adalah wartawan dari kompas dan bisnis indonesia.

Usai forum,  dirjenpen bertemu dengan sr jorge bunster betteley, dirjen  hubungan ekonomi internasional kemenlu chile,  juga  dengan wakil menteri pekerjaan umum, sra loretta silva  guna  membicarakan  hal implementasi public private partnership yang merupakan kelanjutan studi yang pernah dilakukan oleh pejabat BKPM pada  Desember 2011.

Sementara dirjenpen bertemu dengan kalangan pemerintah setempat,  kalangan swasta temu bisnis dengan pebisnis atau counterpart lokal.  Dalam temu bisnis, dimaksud, perusahaan  indonesia  yang turut serta adalah  CV. Zapp Mebel Desain; PT. Sri Rejeki Isman (Sritex); PT. Djarum; PT. Gunung Raja Paksi; CV. Indobamboo; PT. Krakatau Steel; PT. Indah Kiat Pulp & Paper; HSBC dan Boutique Rumah Tenun Lombok. Sedangkan counterpart dari chile ada 67 perusahaan Chile.

Secara umum hasil dari temu bisnis jelas memerlukan tindak lanjut bagi kedua pihak (eksportir dan counterpartnya).  Dari beberapa eksportir  peserta misdag  diperoleh informasi bahwa umumnya mereka bertemu antara dua, tiga atau empat importir  yang punya prospek untuk ditindaklanjuti kearah lebih serius,  pt indah kiat   pulp  and paper misalnya, mengatakan bahwa dari tujuh counterpartnya ada dua yang prospektif, yaitu sanggup memenuhi persyaratan mimimum order sebanyak sepuluh kontainer, yaitu prisa depot dan artel saic, demikian juga halnya dengan cv indo bamboo yang mengatakan ada sekitar tiga atau empat importir  yang disebut menunjukan keseriusan, sedangkan  wakil dari boutique rumah tenun lombok mengatakan dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan counterpartnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="451" caption="Bisnis Matching Antara Eksportir Indonesia dengan Counterpartnya"]

[/caption]

Yang pasti, promosi (dalam hal ini misi dagang) bukan sesuatu yang bersifat sim salabim atau adakadabra, bukan serta merta atau ujug-ujug bisa diperoleh order atau kontrak bisnis. Promosi sangat ideal apabila dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Enam belas tahun lalu (1996),  dibawah bendera badan pengembangan ekspor nasional depdag  pernah dilakukan misi dagang, yang pada saat itu beberapa produk indonesia dapat masuk dan diterima dipasar chile,  diantaranya  adalah produk rumah tangga (housewares).  Andai saja pemerintah indonesia, c.q. kemendag  secara berkala memfasilitasi  dunia usaha  untuk mengadakan business matching dikawasan amerika selatan, katakanlah setiap tahun seperti halnya yang dilakukan oleh india, taiwan, china dan lain-lain, bukan tidak mungkin  akan terjadi  peningkatan ekspor indonesia di chile yang  cukup signifikan.

[caption id="attachment_1543" align="aligncenter" width="502" caption="BUsiness Matching"]

[/caption]

Di pasar chile, urusan indonesia dalam meningkatkan ekspor  memang bukan semata promosi yang kurang “garang”, hal lainnya adalah belum adanya free trade area agreement. Karena FTA agreement belum ada maka produk indonesia yang masuk di pasar chile  sudah lebih tinggi atau sudah kalah karena dikenakan biaya masuk 6 % dibandingkan negara pesaing seperti china, singapura dll.  Sementara  itu FTA Chile dengan negara pesaing indonesia lainnya, seperti  malaysia sudah selesai  ditandatangani dan akan berlaku pada  tahun 2012 ini,  diperkirakan  nilai perdagangan kedua negara akan meningkat tajam  bila FTA agreement diberlakukan. Karena itu, bagi indonesia promosi dengan cara mengadakan bisnis matching yang berkesinambungan saat ini menjadi salah satu cara jitu agar indonesia dapat bersaing dengan negara kompetitornya di pasar chile, karena untuk FTA diperlukan kehati-hatian dan kajian yang mendalam.

Mungkin bukan  harapan sederhana yang dipertaruhkan dalam misi dagang ini, dengan segala  tantangan yang ada,  dengan  kaehadiran misi dagang untuk "menjual" indonesia ,  semoga produks ekspor kita kian eksis di pasar  chile,  untuk indonesia yang lebih baik.

love you indonesia, full !

fotos koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun