Ada enam siswa/i pemenang lomba dari Sekolah Indonesia dimaksud yang ditetapkan oleh panitia di KBRI Santiago, yaitu juara 1 (Franco), 2 (Orlando), 3 (Camila) dan juara harapan 1 (Cristopher), 2 (Zaida) , 3 (Mauricio). Siswa/i pemenang lomba tersebut menerima hadiah berupa sejumlah uang dalam bentuk voucher  dan peralatan sekolah yang diserahkan oleh KUAI KBRI Santiago, Ibu Rofita didampingi oleh Kepala Sekolahnya (Seniora Mirta). Selain itu juga diserahkan hadiah kepada para pemenang pertandingan bulutangkis, tenis meja dan bowling untuk WNI di Chile.
[caption id="attachment_231131" align="alignright" width="150" caption="Juara 1 membuat karya tulis tentang Indonesia"][/caption] Tentu senang bisa berbagi kepada seluruh anak-anak di dunia manapun yang memerlukan pendidikan. Ah, ingatan kepada berita tentang Basyir yang bunuh diri karena tidak bisa bersekolah kembali menyeruak dalam pikiran. Di Chile, negara yang diujung langit, ada kepedulian yang kita tunjukan kepada dunia bagi bocah-bocah yang ingin bersekolah,  tapi kemana perginya kepedulian kita terhadap apa yang ada di di depan mata sehingga bocah Basyir terpaksa bunuh diri disamping sang merah putih yang dicintainya?.  Entahlah, sayapun tak tahu harus menjawab apa. Selamat ulang tahun Indonesia. Hari ini kutitip rindu dan doa buatmu lewat bocah-bocah duafa Chile yang kemarin menulis tentangmu dan pagi ini menyanyikan lagu Indonesia Rayamu. Terimakasih tuhan, terimakasih para pahlawan kemerdekaan. Bangkit Indonesia !
qqstgo, 18 agustus 2010
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI