Mohon tunggu...
Zakiah Hanim
Zakiah Hanim Mohon Tunggu...

bukan siapa siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Chile: Bocah Bule Miskin Pada Peringatan HUT RI

19 Agustus 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:54 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Tolong berikan saya satu voucher " , demikian bocah perempuan bule  dengan nada penuh harap  itu berkata dalam bahasa spanyol kepada saya, seusai  panitia  HUT RI KBRI Santiago  memberikan hadiah kepada seluruh pemenang lomba dalam rangka HUT RI ke 65. Voucher  dimaksud adalah  hadiah berupa uang yang diberikan kepada para juara lomba dalam rangka HUT RI yang digelar KBRI Santiago. Bocah perempuan itu (Andrea) tidak menerima hadiah voucher dimaksud karena tidak menang dalam lomba penulisan tentang Indonesia. Saya katakan padanya : "Voucher itu hanya diberikan kepada pemenang lomba, yang tidak menang tidak mendapat vouher, begitu kata panitia".

[caption id="attachment_231051" align="alignright" width="300" caption="Para pelajar Sekolah Indonesia di Chile, kepsek dan guru"][/caption]

Andrea menunduk, wajahnya tampak sedih, ia berkata lagi  "Saya mohon..." Secara Refleks saya mengerti apa yang diinginkannya,  saya membawanya kesudut ruang dan memberikannya sedikit uang. Wajah Andrea berbinar seketika, mengucap terimakasih, mencium saya  dan berlari kecil menghampiri teman-temannya, yang sepintas saya perhatikan seperti menceritakan apa yang baru dialami. Sesaat saya teringat tentang bocah Basyir di negeri sendiri yang bunuh diri karena tidak bisa bersekolah. Basyir yang mungkin membuat kita merasa bersalah, atau memang kita benar bersalah.

Andrea adalah salah satu siswi SD pada Sekolah Indonesia di Chile (Escuela Republica de Indonesia Lo Sepejo, Chile), yaitu sekolah negeri di Chile yang para  muridnya (sekitar 500 orang) secara ekonomi  berasal dari golongan bawah. Sekolah ini diberi nama Sekolah Indonesia, karena KBRI  Santiago, c.q Pemerintah Indonesia  memberi bantuan berupa fasilitas/peralatan sekolah bagi siswa/i yang kurang mampu,  seperti halnya di Jakarta ada Sekolah Luar Biasa Chile, nama yang diberikan erat kaitannya dengan bantuan  fasilitas pembelajaran Pemerintah Chile  untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta. Chile, negara  yang genap  akan merayakan 200 tahun kemerdekaannya pada bulan September tahun ini, dibalik cantik  dan gemerlapnya  kota Santiago, Seperti halnya di Jakarta,  juga  ada kemiskinan  yang  merayap dikota itu. Pemandangan beberapa duafa yang berpakaian compang camping dan bau pesing  menjadi pemandangan  yang  kerap terlihat.

Andrea dan 16 orang teman beserta kepala sekolah dan dua orang gurunya hadir pada upacara memperingati HUT RI ke 65 di KBRI Santiago. [caption id="attachment_231047" align="alignright" width="300" caption="KUAI KBRI Santiago, Ibu Rofita menyalami para pelajar"][/caption]

Mereka murid terbaik disekolah itu yang dipilih oleh Kepala Sekolahnya untuk  memperingati HUT RI, mengikuti upacara Pengibaran bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan bersilaturahmi dengan WNI di Chile.

Pada HUT RI yang lalu (2009) siswa/i dari Sekolah Indonesia itu  bergabung dengan anak-anak WNI di Chile mengikuti perlombaan tarik tambang, lari, adu balap karung,  sepak bola dan lain lain.

Pada peringatan Agustusan tahun ini, perlombaan tersebut ditiadakan, dan bagi siswa/i Sekolah Indonesia di ganti dengan perlombaan  menulis tentang Indonesia ( makanan, tempat wisata/pemandangan, musik, flora, melukis fauna,  dan lain-lain). Sedangkan bagi WNI di Chile diadakan pertandingan bulutangkis, tenis meja dan bowling.

[caption id="attachment_230982" align="alignleft" width="278" caption="Pengibaran Bendera pada HUT RI ke 65 di KBRI Santiago"][/caption]

 

 

Ada enam siswa/i pemenang lomba  dari Sekolah Indonesia dimaksud yang ditetapkan oleh panitia di KBRI Santiago, yaitu juara 1 (Franco), 2 (Orlando), 3 (Camila) dan juara harapan 1 (Cristopher), 2 (Zaida) , 3 (Mauricio).  Siswa/i pemenang lomba tersebut menerima hadiah berupa sejumlah uang dalam bentuk voucher  dan peralatan sekolah yang diserahkan oleh KUAI KBRI Santiago, Ibu Rofita  didampingi oleh Kepala Sekolahnya (Seniora Mirta). Selain itu juga diserahkan hadiah kepada para pemenang pertandingan bulutangkis, tenis meja dan bowling untuk WNI di Chile.

[caption id="attachment_231131" align="alignright" width="150" caption="Juara 1 membuat karya tulis tentang Indonesia"][/caption] Tentu senang  bisa berbagi kepada seluruh anak-anak  di dunia manapun yang  memerlukan pendidikan.  Ah, ingatan kepada berita tentang Basyir yang bunuh diri karena tidak bisa bersekolah kembali menyeruak dalam pikiran.  Di Chile, negara yang diujung langit, ada kepedulian yang kita  tunjukan kepada dunia bagi bocah-bocah yang ingin  bersekolah,  tapi kemana perginya kepedulian  kita  terhadap apa yang ada di di depan mata  sehingga bocah  Basyir terpaksa bunuh diri disamping sang merah putih yang dicintainya?.  Entahlah, sayapun tak tahu harus menjawab apa. Selamat ulang tahun Indonesia. Hari ini kutitip rindu dan doa buatmu lewat bocah-bocah duafa Chile yang kemarin menulis tentangmu dan pagi ini menyanyikan lagu Indonesia Rayamu. Terimakasih tuhan, terimakasih para pahlawan kemerdekaan. Bangkit Indonesia !

qqstgo, 18 agustus 2010

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun