Mohon tunggu...
Reza Kaifah
Reza Kaifah Mohon Tunggu... Dosen - -

Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan [Ali bin Abi Tholib Ra.}

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam

8 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 8 Maret 2020   22:28 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksaan, prinsip prinsip mencari kebenaran, atau berpikir logis-rasional, bebas dan mendalam. Kata ini berasal dari Yunani, Philos yang berarti cinta dan Shopia yang berarti kebijaksaan. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan, demikian pula seni dan agama.  Jadi dalam pengetahuan tercakup didalamnya ilmu, seni dan agama. Menurut Jujun S. Suriasumanteri pengetahuan dibagi menjadi tiga kelompok yakni pengetahuan baik dan buruk ( etika dan agama), pengetahuan tentang indah dan jelek ( estetika/seni), dan pengetahuan yang benar dan yang salah ( logika dan ilmu). Filsafat ilmu adalah rasa penasaran untuk mengetahui ciri dari pengetahuan ilmiah tersebut dan cara untuk memperolehnya. dan juga suatu kedisiplinan ilmu yang didalamnya terdapat konsep konsep atau pengetahuan pengetahuan dan inalisis dan diklasifikasikan.

Menurut Jujun (1986 :2) setiap pengetahuan ada tiga komponen atau dasar dari filsafat itu. Komponen tersebut adalah: ontology, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi merupakan azas dalam ruang lingkupnya itu dari wujudnya saja serta penafsiran tentang hakikat realitas. Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas dari pandangan tentang apa dan bagaimana yang ada. Ontologi merupakan banyak tahapan tahapan nya diantaranya (idealisme atau spiritualisme, materialisme, dualisme, pluralisme.) dalam ontologi ini terbagi menjadi tiga kelompok, ontology bersahaja, Ontologi kuantitafif dan kualitatif, serta ontology monistik. Ontologi bersahaja adalah suatu segi yang dipandang dalam keadaan sewajarnya, ontology kuantitatif mengenai tunggal dan jamaknya, dan ontology monistik melahirkan monism atau idealisme dan materialisme. Dalam Ontologis melahirkan aliran baru dalam filsafat. Contohnya apakah yang ada tersebut? Dalam memberikan persoalan ini maka lahirlah aliran filsafat baru yaitu dualisme, monisme, idealisme dan agnotisme. Pertama Monisme, aliran ini berpendapat, bahwa yang ada itu hanya tunggal contohnya kenyataan yang sebenarnya itu dengan alam ide saja, dan aliran dualisme penggabungan antara material dan idealis bahwa alam wujud ini terbagi menjadi dua yaitu hakikat materi dan rohani. Dan aliran pluralisme manusia adalah makluk yang tidak hanya jasmani dan rohani saja akan tetapi dalam segala wujud itu . Serta aliran agnotisme pada aliran ini kontra dalamm kesanggupan manusia dalam hakikat rohan dan materi

Epistemologi adalah Filsafat yang membahas tentang asal-muasal, metode-metode dan sahnya ilmu pengetahuan. Epistemologi meliput sarana dan tata cara untuk menuju pengetahuannya. Secara dasarnya Filsafat ilmu dalam Epistemologi itu menjadi dua aliran diantaranya rasionalisme dan empirisme yang kemudia muncul aliran baru atau cabang lain misalnya: Fenomenalisme, intusionisme, dan kritisisme, Positivisme dan seterusnya. Rasionalisme adalah suatu alira pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide. Rasionalisme timbul pada zaman perubahan barat yang dibawa oleh Descrates seorang bapak Perancis yang dijuluki sebagai ''Bapak Filsafat Modern''. Menurut rasionalisme Descartes, untuk memperoleh kebenaran harus dimulai dengan meragukan sesuatu dan dari meragukan akan timbul pertanyaan. Aristoteles dan Plato saling berpendapat bahwasannya dari Plato mengatakan sesuatu itu harus dari alam ide, akan tetapi Aristotele mengatakan dengan indera karena terletak pada indera atau melihat dengan indera ''benda benda konkret'' yang dapat diindera, bukan dengan pada ide. Menurut positivism, yang ada adalah yang tampak, segala gejala diluar fakta ditolak. Oleh sebab itu metafisikan pun di tolak. Beda empirisme dan positivism adalah keduanya megutaman pengalaman dan fakta, tetapi positivism membatasi diri dari pengalaman objektif, sementara empirisme menerima pengalam subjektif. Rasionalisme kritis dipelopori oleh Immanuel Kant dari jerman mengungkapkan rasional suatu ilmu tidak pernah secara berat sebelah dapat dicari pada kekuatan penalaran ilmiah sendiri, melainkan justru pada keterbukaan terhadap realitas empiris. Dan muncul aliran Intitusionisme merupakan suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika dan tidak mengingkari dari pengalaman inderawi.

Aksiologi adalah ilmu pengetahuan membahas hakikat ilmu atau nilai yang pada umunya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Menurut Kattsof mengenai Aksiologi pertama: nilai sepenuhnya berhakekat subjektif. Kedua, nilai-nilai ditinjau dari segi kenyataan-kenyataan namun tidak dapat waktu dan ruang. Dalam pendekatan aksiologis ini, Jujun menyebutkan pada intinya ilmu itu untuk dimanfaatkan untuk kebahagiaan manusia dapat dimanfaatkan sebagai alat dan sarana untuk meningkatkan yang lebih baik lagi memperhatikan kodrat dan martabat manusia.

Filsafat ilmu dalam islam itu bahwa suber hukum filsafat itu terdapat di Al-Quran dan mengandung semua ilmu modern dan ilmu lama(klasik). Dan kitab Al-Quran mengandung segalanya dan sesuatu, menurut Quraish Shihab membahas hubungan A-Quran didalamnya. Para ahli mengakui bahwa bangsa Arab pada abad ke 8 sampai abad 12 tampil depan maju karena pengaruh sinar Al-Quran yang memberi semangat terhadap kegiatan keilmuan, karena diskusi dengan orang asing banyak wawasannya, sehingga imu banyak diserap. Dalam Al-Quran kata 'ilm itu kata nya di kitab itu lebih mencapai 800 kali. Ditinjau dari segi perbandingan Sumber ajaran Islam mencakup ilmu Al-Quran dan Hadist dan perkembangan modern, dari segi pemikiran dasar Islam mencakup ilmu kalam, filsafat, tasawuf dan tarekat, perbandingan agama dan perbandingan modern. Pranata sosial mencakup ushul fiqih fiqih mualamayah dll. Sejarah peradaban Islam. Bahasa Sastra islam yang cakupannya perkembangan modern dan sebagainya.

Al Quran dan As-Hadist adalah merupakan pedoman hidup untuk umat islam. Jika pedoman tersebut dipegang erat-erat maka umat islam tidak adakan sesat selamanya. Menurut Amin ruang lingkup islam lebih focus pada ontologies dan aksiologis ketimbang epistemologis. Bahwa cakpan ilmu tidak hanya batasannya dengan pandangan barat modern saja meliputi. Pertama, aspek metafisika, aspek humaniora, aspek material. Metode memperoleh ilmu menurut islam telah tertera di ayat alquran dengan menggunakan inderanya untuk mencari fenomena alam dan mencari kebenarannya, tetapi yang demikian itu bukanlah hal yang satu-satunya sebab alquan juga menyebutkan perlunya akal dengan memperoleh ilmu pengetahuan. Seperti yang dijelaskan oleh Zubeir terdapat empat sumber pengetahuan yang berbeda tingkat dan kualitas kemampuannya. Yang pertama, pengetahuan inderawi kedua, pengetahuan naluri ketiga, pengetahuan rasio (dicirikan dengan oleh kesadaran dan Sabbab Musabbab keputusan) keempat, pengetahuan intuitif atau imajinatif kelima, Pengetahuan wahyu yang dianggap Pengetahuan Tetinggi. Ilmu perspektif Al-Qur'an dibedakan menjadi tiga jenis Ilmu perolehan (ilmu yang dikasih oleh allah kepada manusia), ilmu yang dibangun atas dasar pengalaman inderawi, dan ilmu yang didapat memalui wahyu oleh para nabi dan rasul. Ilmu perspektif Islam berdasarkan intelek (hati nuraini, akal subjektif), yang mengarahkan kepada rasio akal yang objektif kepada pembentukan ilmu yang berdasarkan kesadaran dan keimaan kepada Allah. Jika Epitemologi islam itu tidak dibutuhkan itu sungguh tidak benar, ini mendapat perhatian dan tekanan khusus. Epistemologi dalam pemikiran Islam bersifat bersifat holistic dan eklektik (rasional, empiris, intuitif dan berdasarkan wahyu).   

Kedudukan Ilmu dan Fungsi dalam Islam, Islam adalah agama satunya satunya dari Allah SWT yang berisi didalamnya ajaran ajaran yang baik dan dipedomani oleh pemeluknya untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Ilmu itu penting karena merupakan agama sendiri menganjurkannya dan menempati posisi atau kedudukan sebagian dari agama dan untuk sarana memperoleh tujuan agama yaitu bahagia dunia dan diakhirat. Ilmu juga merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengelola dan menguasai alam jagat raya ini. Bagaimana manusia membudayakan sumber potensi bumi, laut dan udara. Karena dari Ilmu fungsi dalam Islam dengan menghendaki kebenaran yang Haq sesuai dengan wahyu (Al-Quran dan Al-Hadist). Itu suatu keharusan tidak boleh tidak. Karena untuk medekatkan diri dan mengenal Tugan diperlukan ilmu yang benar. Dengan Ilmu manusia diserahi tugas dengan Allah SWT sebagai Khalifatul Fi Aardh. Oleh sebab itulah manusia diberi penghormatan dan kedudukan yang lebih dibanding makluk lain. Dengan ilmu juga manusia seharusnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kebanyakan pada era pertengahan ilmu, ilmu dikembangkan untuk kepentingan agama (Kristen) akan tetapi, sejak saat itulah filsafat Barat menjadi sangat antroposentris (mengadili dan merasa bebas). Kebalikannya Ilmu dalam pandangan Islam itu memiliki peran instrument sarana untuk tujuan islam yaitu kebahagiaan baik dunia dan diakhirat

Orang yang mencari ilmu adalah sama halnya dengan mencari hakikat kebenaran. Mengutip dari Aristoteles bahwa orang yang mencari hakikat adalah orang yang cinta kebenaran dan orang yang cinta kebenaran adalah orang yang benar dan orang yang benar adalah orang yang berani dan orang yang berani adalah orang yang memiliki muru'ah dan orang yang memiliki muru'ah adalah orang yang mulia dan orang yang mulia adalah orang yang belas kasih, cinta kebaikan, keadilan, dan menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran itulah tujuan agama. Jadi di dalam ajaran islam, pelajaran moral itulah menjadi acuan dan kendali bagi perbuatan manusa, ilmu tanpa iman itu sama aja menyesatkan dan akan mendatangkan dampak negative yang besar atau malapertaka, oleh sebab itu Ilmu, Iman dan Amal saleh harus beriringan dalam Setiap individu dalam seorang muslim. Sebagaimana konsep agama bahwa iman adalah pengakuan dengan praktir dalam bentuk amal saleh. Iman harus ada dan menyatu di Setiap seseorang sebab akan menjadi dan membuat celaka ketika tidak ada iman. Hubungan ilmu dan agama itu simbiotik karena, agama menyeru kepada ilmu dan bagi para ilmuwan itu memberikan posisinya.

Gerakan keilmuwan islam dan Renaissance(kelahiran kembali). Dulu pada zamannya sahabat Rasul. Disuruh belajar tulisan baik dari luar maupun dalam. Mengenai ilmu menjadikan alasan untuk majunya ilmu pengetahuan dan peradaban terhadap responnya islam oleh sebab itu, tak heran tradisi keilmuwan islam itu subur dan meningkat pada masa berikutnya. Selanjutnya, gerakan dalam huruf huruf agama islam yang pertama kali yang dilakukan islam untuk pengamalam dalam ilmu pengetahuan jika agama dulu aktivitas keilmuwan nya itu hanya agama yang lebih khusus, maka periode berikutnya pasti akan berkembang misalnya jika umumnya kajian islam terpusat pada sumber pokok islam, setelah penaklukkan wilayah atau kemenangan terhadap islam di berbagai wilayah maka lahirlah Filsafat ilmu baru contoh kedokteran, astronomi dan lain lain. Bukti kegemilanganya antara abad ke 8 sampai abad ke 15 M dari dinasti Abassiyah hingga jatuhnya Granada. Ketika dalam penaklukkan wilayah umat islam pun menghadapi orang orang yang berbeda agama, dan dari situlah mendapatkan Ilmu yang sangat luas dari situ Keilmuwan Islam pun berkembang pesat. Ketika ditaklukkan merea belajar dari bangsa yang telah ditaklukkan misalnya ketika Islam menaklukkan dan kota itu dikuasai maka orang Islam belajar dari orang tersebut untuk menterjemahkan buku buku dari Bahasa lain. Ilmu pertama kali yang di kembangkan pada Dinasti Umayyah dibawah pemerintahan Marwan bin Hikam adalah ilmu kedokteran. Hampir semua dari sejarawan baik Timur maupun Barat, bahwa mereka berpendapat umat islam mendapatkan penghargaan dalam memberikan kontribusi terhadap dunia Eropa di abad pertengahan. Seorang tokoh utama Filsafat dari tahun 450 sampai 450 S.M adalah era Plato, diikuti para pengikutnya Aristoteles, Archimedes dan Euklides, kemudian dari tahun 600 sampai 700 M adalah dari China dengan tohohnya Hassuan Tsang dan I ching, dari tahun 750-1100M. dalam kerkesinambungan 350 tahun adalah Ulama Filsuf Islam seperti Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Jabir.

Sebab Sebab kemunduran Dunia Keilmuwan Islam, banyak ahli sejara membuktikkan umat Islam itu karena dua faktor Internal dan Eksternal. Faktor Eksternal adalah, karena kalahnya umat islam pada perang Salib yang lama dan peperangan yang dahsyat dari bangsa Mongol dari komado Jengis Khan dan cucunya Hulahgu Khan. Kemudian faktor internalnya adalah semakin memudarnya tali persaudaraan umat Islam dan muncul fanatisme golongan. Menjelang abad ke 18 dunia keilmuwan islam telah merosot ke tingkat yang paling rendah. Sebagaimana dicatat oleh Harun Nasution, bahwa dalam garis besarnya sejarahnya Islam dapat menjadi tiga periode diantaranya, Periode Klassik, Periode pertengahan, Periode Modern. Periode Klasik (650-1250 M) itu pada zaman Kemajuan dibagi menjadi dua fase pertama, fase ekspansi dan integrasi puncak kemajuan. Periode Pertengajan (1250 -- 1800M ). Terbagi menjadi dua fase juga diantaranya fase kemunduran sebabnya karena banyaknya muncul pemahaman baru seperti Sunni Syi'i dan sebagainya kedua fase tiga kerajaan besar (1500-1800M) tiga kerajaan tersebut yaitu kerajaan Ustmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Dan terakhir Periode Modern (1800 M dan seterusnya) merupakan zaman kebangkitan umat islam kembali.

Selanjutnya Revitalisasi Ilmu(menghidupkan kembali dan Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim. Jika umat isam tidak ingin merosot dan tertinggal maju dalam dunia Barat maka suda saatnya kita hidupkan kembali dalam pewarisan intelektual dari ilmuwan-ilmuwan terdahulu yang selama ini terabaikan saja, dan jika perlu mendefenisikan kembali (redefinisi). Pertanyaan kita sekarang, dapatkan kita memimpin dunia ini kembali di bidang Sains? Dengan optimis Abdus Salam menjawab Bisa karena menurutnya generasi Muda sekarang harus didorong untuk berpikir Ilmiah. Kita sebagai pelajar harus menumbuhkan kembali lagi tradisi islam terdahulu dan intelektual islam harus itu dan untuk kedepannya harus mencetak generasi pemikir yang lebih intelektual lagi dan handal, yang memiliki luas kedepannya, bukan generasi Jumud dan Fanatik. Umat Islam dalam dunia ini menurut kata Aneex (1991;83) memiliki dua massuliyyah terhadap dirinya sendiri pertama, untuk membuat dan menghasilkan dasar ilmunya yang dia dapatkan kedua, tanggung jawab atas moral manusia seluruh alam semesta untuk menjamin bahwa kita tujuannya dengan keadilan dan kondisi yang sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun