Mohon tunggu...
Reza Kaifah
Reza Kaifah Mohon Tunggu... Dosen - -

Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan [Ali bin Abi Tholib Ra.}

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam

8 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 8 Maret 2020   22:28 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku      : Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam

Penulis            : Dr. H. M. Zainuddin, MA

Tahun Terbit   : 2011 (Cetakan kedua)

Penerbit           : Naila Pustaka

Tempat Terbit  : Yogyakarta

ISBN                : 978-602-19640-1-9

TEBAL BUKU : 180 Halaman

Didalam buku ini, yang berjudul filsafat ilmu dalam perspektif pemikiran islam menerangkan pada bab awal ini membahas tentang belajar dan mencari ilmu. Sebagaimana telah disebut oleh Nabi Muhammad, apalagi dalam Al-Quran yang berulang kali ditandaskan hingga mencapai ratusan jumlahnya. Inilah satu indikasi, bahwa betapa belajar dan mencari ilmu, bagi manusia mencari ilmu itu penting karna pentingnya telah di cantumkan dalam alquran dan dengan belajar seserang pun bisa menciptakan topik topik yang unik dan spektakuler. Dan ilmu itu sangat penting artinya, sehingga hampir semua manusia tak lepas dengan aktivitas sebagai pencari ilmu atau tolabul 'ilmi. Kesungguhan dari suatu umat manusia bangsa juga bergantung kepada pengetahuan yang manusia itu menggunakan rasio, hingga Tuhan pun mengangkat derajat orang yang belajar ilmu dan derajatnya lebih tinggi dari orang yang tidak berilmu.

Apalagi dalam metode islam itu sendiri terdapat Credo yang menegaskan, bahwa Setiap yang berakal dan menuntut ilmu itu wajib bagi seseorang tersebut, termasuk ibadah karena mencari ilmu itu wajib dan meninngalkannya berdosa. Credo juga mengatakan membentuk diri orang yang beriman, dan mereka memiliki semangat tinggi untuk belajar. Dengan kewajibannya Umat Islam harus tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, yaitu membangun dasar ilmunya sendiri, dan satu tanggung jawab moral terhadap umat manusia. Kalau dari segi metode paradigma barat, bahwasannya antara ilmu dan agama itu tak bisa dipertemukan, dari segi konsep ilmu diperoleh secara inderawi(pengamatan) dan pembuktian(verifikasi) yang berdasarkan eksperimentasi, agama itu diperoleh dengan keimanan atau keyakinan yang dibawa oleh Al- Mushtofa Nabi Muhammad SAW. Tetapi secara inti ilmu itu bertujuan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Dan ada juga mengatakan bahwasannya ilmu dan agama itu tidak bisa dipisahkan, karena sebabnya agama untuk mensejahterakan umat baik di dunia dan diakhirat.

Pada abad ke delapan sampai abad ke 12 Masehi, pada zaman ini umat islam berada pada masa kejayaanya, dimana ilmu peradaban islam dan ilmu pengetahuan berkembang pesat dan menjadi pemimpin karena mereka menguasai ilmu Filsafat yang mereka tekuni. Tujuan dari pendidikan dalam islam adalah untuk menngenali diri dan kepribadiannya, mengenali fitrahnya untuk kemudian dikembangkan dan diaktulisasikan dalam kehidupan sosialnya. Dalam pandangan islam, Filsafat merupakan upaya cara Allah menjelaskan dan cara Allah mensyarahkan yang Haq dengan bahasa pemikiran yang berpengetahuan. Bahwa kemajuan islam pada masal awal-awal adalah karena adanya pemikiran, baik di pemikiran filsafat maupun teologi(ilmu kalam). Pembahasan dalam buku ini bahwa Islam mempunyai metode Epistemologi atau pengetahuan yang berarti untuk mengembangkan ilmu dan mengembangkan teknologi sesuatu zaman. Atas dasar inilah pembahasan dari ini untuk mengungkapkan teori ilmu penegetahuan dalam perpekstif Islam,pembehasannya mencakup diantaranya teori dan konsep, strategi pengembangan, tanggung jawab Ilmuwa muslim terhadap ilmu dan teknologi, fungsi dan kedudukannya.

Menurut Thales menurutnya dasar dari alam dan segala isinya itu dari air, sedangkan menurut Anaximandros bahwa, asal segala sesuatu adalah Aperion (yang tak terbatas) yang disebabkan oleh penceraian. Dan menurut Anaximanes, dia berkata bahwa asal segala sesuatu dimulai dari udara dan hawa.  Pendapat yang paling aktual dan menarik munculnya teori tentang proses kejadian sesuatu(evosionalisme). Dalam berpikir logic deduktif, Nama Aristoteles adalah tidak bisa dilupakan hingga sekarang logikanya Aristoteles tetap dipakai, sebab pemikirannya tersebut dapat dipratikkan pada perkembangan berbagai ilmu dan teknologi kemudian menjelma menjadi logika ekonomi dalam bidang insdustri. Setelah zaman Aristoteles muncul lagi pemikir-pemikir jenius akan tetapi pada zaman itu disebut zaman yang Hellenisme itu merupakan dimana perkembangan ilmu tidak berkembang pesat yang dulu pemikirannya teoristis menjadi praktif (sampai abad pertengahan). Setelah itu muncul zaman eropa barat atau pertengahan. Pada zaman pertengahan ini ilmu dikembangkan diarahkan dengan kepentingan agama (Kristen) sejak saat inilah Filsafat Barat menjadi sangat antroposentris manusia berhak bebas ''mengadili''.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun