Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Mengerti Kenapa Senja Selalu Berpamitan dengan Indah

6 Maret 2024   00:53 Diperbarui: 6 Maret 2024   00:55 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulirnya yang basahi bumi, seolah mengajarkan kita untuk terus tabah. Tabah dalam memberi karena memberi bisa hilang bagai tak berarti. Tabah dalam memberi karena dari memberi kita belajar keikhlasan. Hujan adalah keikhlasan. Keikhlasan karena ia mendukung aksara tergelincir dari lisan sang empunya, seolah terus menerus menjatuhkan bulir kenyataan dan repitisi dari hal-hal tak mungkin kembali. Apakan kita bisa menjadi hujan? Kenangan saja terus kita putar dalam otak di kepala tanpa pernah berakhir, tanpa  pernah menghilang sewajarnya setelah sejenak menghidupi jiwa,.. tanpa pernah selesai, kita teguk beribu kenangan hanya menghilangkan dahaga. Tidak !!, kita tidak bisa menjadi hujan.

Tentang senja

Merah kuning yang membara, tetapi tetap santun. Semangat yang berapi-api, tetapi seolah teredam. Senja yang muncul sebentar untuk menghatkan, sekilas menawarkan ketenangan. Lalu sedetik kemudian dilibas oleh kelam menuju malam. Gelaplah cakrawala, tanpa sisakan nyala. Senja itu jeda singkat, di sekian nama tidak berarti, yang tak menetap, tetapi sempat lewat meski bukan berarti terlewat. Nama itu tetap ada, yang ditempatnya semula. Itulah senja.

Tentang buku

Aku telah memilikimu selama aku duduk dibangku SD, kamu memang hal yang perlu dibawa, dan kamu itu teristimewa, yah kamu memang teristimewa. Disaat ditengah laut, aku ingin membawa buku. Oh iya sebelum berangkat aku udah mempersiapkan buku, karena senja harus ditemani dengan itu. Aku membaca buku Boy Candra, Senja,hujan dan cerita yang telah usai. Dalam cerita tersebut dia mempersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Yah seakan-akan itu menunjuk dalam diriku.

 

@@@@

 Dikala saat aku sembari menunggu strike keduaku, dengan membuat secangkir kopi yang ditemani oleh laut dan terumbu karang , kini Senja akan membawa suasana hidup dengan kata.. yah dialah Senja, teman dekatku saat ini untuk saling menerima keindahan warna yang Tuhan beri.

Detik demi detik, waktu akan terus berputar, Sore tak akan pernah lengkap tanpa kehadiran senja di ufuk barat mengantar matahari sang penguasa siang menuju peraduannya. Namun keindahan senja tidak akan membuai jika sang jingga tak pernah hadir mendampinginya memancarkan keanggunan karya Tuhan. Senja dan jingga adalah pasangan paling serasi dimuka bumi ini. Mengalahkan pasangan Romoe dan Juliet serta Rama dan Sinta. Kisah romantis mereka memang tidak pernah diceritakan dalam buku ataupun film, namun keindahan mereka tersaji harmoni dikaki langit sore. Senja yang dikagumi sebagian orang yang mengerti tentang apa itu Jingga, dan kini ia telah memancarkan sinarnya disore hari.

Setelah jam 17:00, kami terus memancing di tengah laut,. Dan akhirnya hujan pun datang, datang begitu deras, sembari ombak begitu besar. Kami mencoba ingin tenang dilaut yang lepas, mencoba untuk bersabar dan mencoba untuk berusaha. Disaat itu kami langsung berangkat menuju pinggiran laut, beberapa hal kami harus terpaksa dari tengah-tengah laut.

Tiba-tiba aku bertanya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun