Bagi saya, hal ini merupakan keuntungan. Jika saya berpikir tidak memedulikan orang lain, hidup dengan agama lain membuat saya lebih berpikir atas keimanan saya.Â
Saya juga akan semakin senang bisa belajar kepercayaan orang lain, menerima orang lain, dan pastinya punya pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan orang-orang yang punya identitas sama.Â
Walaupun pasti ada kecenderungan iman yang tergoyah karena ada interupsi non-Islam di dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi apakah bila kita kuat terhadap iman kita akan membuat iman kita semakin tak tergoyahkan? Beda jelas dengan orang yang tidak tahu menahu apa yang ada di luar Islam. Sekali dia keluar, maka akan mudah goyah. Atau terlalu keras.
Multi-agama di Indonesia juga membuat kita seperti miniatur dunia, yang semestinya membuat kita siap untuk hidup di belahan dunia manapun karena kita tahu budaya agama di dunia secara global. Semakin banyak belajar, semakin bagus, bukan?
Islam Memang Mayoritas, tapi Bukan Superior
Saya sebagai umat Islam jujur merasa banyak hal privilege dalam kehidupan sehari-hari. Namun, patut disadari hal ini harus sesegera mungkin diselesaikan.Â
Hal ini tidak baik untuk kehidupan berdampingan di Indonesia. Saya rasa Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita untuk selalu hidup berdampingan dan damai kepada orang yang berbeda agama dengan kita.
Banyak orang yang berdakwah dengan dasar "sampaikanlah walaupun hanya satu ayat". Boleh kita berdakwah, tetapi tidak boleh kita memaksakan.Â
Jujur saya tidak ingin teman saya masuk neraka walaupun saya tahu dia berbeda agama dengan saya, tetapi jika saya "berdakwah" dengan langsung mengatakan "kalo lo ga Islam, lo gabakal di surga!", apakah saya layak disebut teman?Â
Mengapa kita tidak memilih berdakwah dengan tindakan-tindakan kita? Saya rasa itu lebih konkrit dan membuat damai. Dia sadar atau tidak, kembali lagi kepada dirinya.
Jangan pernah merasa dengan banyaknya jumlah umat Islam lalu merasa boleh berdakwah seenak jidat dengan cara-cara yang bisa menyakiti orang lain. Kalau kita punya kekuatan percaya kepada Islam sampai berani berdakwah mengajak orang lain masuk agama kita, apakah mereka tidak bisa demikian pula. Minoritas juga bisa superior.