Mohon tunggu...
REZA HUSNI FUADI
REZA HUSNI FUADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang

Mahasiwa yang senang akan membagikan berbagai peristiwa sejarah yang kontroversial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sanggar Dhemes: Popularitas dan Eksistensi bagi Kalangan Gen-Z

21 Agustus 2024   19:53 Diperbarui: 22 Agustus 2024   15:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya teknologi yang semakin pesat pun juga mempengaruhi kesenian wayang mulai ditinggalkan oleh generasi muda sehingga pemilik sanggar terus berinovasi dalam memberikan pemahaman dan mengenalkan wayang kepada khalayak umum.

Sanggar yang sangat terkenal di Kabupaten Sukoharjo salah satunya yaitu Sanggar Dhemes yang berlokasi di Desa Rejosari, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo. Sanggar ini berdiri pada tahun 2016 dan diresmikan pada awal tahun 2017 oleh Ki Wiji Santoso. 

Menurut Ki Wiji Santoso, sanggar ini biasanya dipentaskan diberbagai kegiatan seperti pernikahan, khitanan, maupun peresmian acara penting dengan diiringi oleh gamelan jawa. Bahkan, topik yang dibawakan oleh sanggar ini biasanya mengikuti acara yang sedang berlangsung. Cerita yang menjadi induk lakon dari wayang adalah tentang kisah Ramayana dan Mahabharata. 

Dari kedua kisah ini sangat menarik untuk dikaji, namun tokoh yang paling terkenal salah satunya tokoh Pandawa. Daripada itu, ada tokoh yang populer yaitu Bratasena yang memiliki sifat berani, jujur, kuat, serta berpendirian teguh. 

Nilai moral yang terdapat dari berbagi kisah maupun topik yang dipentaskan oleh wayang kulit ini yaitu melalui lakon atau tokoh yang dikembangkan sehingga masyarakat dari berbagai kalangan terhibur serta nilai moral yang disampaikan dapat membekas dalam ingatan masyarakat.

Foto Pribadi
Foto Pribadi

Pelaksanaan UNNES GIAT 9 ini salah satu tujuannya yaitu untuk mengangkat kembali budaya wayang kulit di Sanggar Dhemes agar mendapat respon yang baik oleh warga sekitar dan untuk melindungi punahnya eksistensi wayang kulit di masa mendatang. 

Sanggar Dhemes yang telah melestarikan wayang kulit dan karawitan ini telah berkembang pesat sejak adanya Covid-19. Menjaga keeksistensian wayang kulit di Sanggar Dhemes dalam pengembangan seni budaya salah satunya dengan pembuatan film dokumenter Sanggar Dhemes yang dibagikan lewat laman youtube maupun lewat Instagram. 

Selain itu, wayang kulit sendiri memiliki nilai-nilai budi luhur dan moral, saling menyayangi, serta dibawakan secara lucu sesuai dengan topik yang dibawakan sehingga dapat menghibur masyarakat. 

Pada dasarnya Sanggar Dhemes milik Ki Wiji Santoso ini menjadi tempat yang sangat berjasa dalam melestarikan budaya wayang maupun karawitan sehingga sanggar ini digandrungi oleh generasi muda maupun anak-anak. 

Harapannya sanggar ini dapat memberikan energi positif bagi generasi muda untuk ikut melestarikan wayang kulit agar dapat dinikmat oleh anak cucu kita nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun