Mohon tunggu...
Reza FauziNur
Reza FauziNur Mohon Tunggu... Aktor - Salah satu pendiri Komunal Yogyakarta

Tegaklah ke langit yang luas, menyatulah se-hamparan Bumi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan Kebenaran ala Mahatma Gandhi

11 Oktober 2019   00:47 Diperbarui: 11 Oktober 2019   00:54 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu tergambarkan dalam perjuangan Gandhi yang di dasari Cinta dan Ketidakpatuhan dalam kemerdekaan India. Satu satunya cara yang efektif waktu ditandai dimana gerakan yang digencarkan adalah membangun gerakan yang konsisten, bahwa perjuangan kebenaran itu akan diraih dengan cinta, kasih saying.

Walaupun dengan merasakan ketidaksejahteraan dalam arti yang lain pejuang satyagraha harus rela menderita, dipenjara, mati demi kebenaran dan juga ketidakpatuhan pada pemerintah yang tidak adil dipropagandakan secara terus menerus oleh Gandhi sebagai gerakan pemboikotan yang menggambarkan bentuk pembangkangan sipil yang menolak untuk berpartisipasi atau bekerjasama oleh pemerintahan.

Jiwa perjuangan Gandhi yang agung inilah harus dipahami bahwa kebenaran dan perjuangan yang dipertahankan kekonsistenannya tiada henti.

Pada bagian tertentu akan meluluhkan hati apa yang dilawan dan secara terbuka kelak akan menerima kebenaran itu. Inilah yang dipegang teguh oleh Gandhi yang menjadi alasan kekonsistenannya dalam perjuangan tanpa sikap revolusioner dengan kekerasan yang bisa terbilang buru buru, tidak memikirkan jangka panjang seperti akan melakukan apa dan menerapkan apa pasca revolusi. 

Gandhi sangat mengedepankan kemanusiaa, maka dari itu segala bentuk ketidakmanusiawian adalah musuh besar dan terutama menjadi ujian bagi pergerakan yang mengedepankan revousioner. Baginya, Bagaimana mungkin kebenaran yang diinginkan it akan diraih dengan cara yang jahat. Begitulah pelajaran yang bagi penulis sangatlah berharga yang ditinggalkan oleh Mahatma Gandhi sebagai titipan pada sejarah.

referensi

[1] Lihat. Emin Salla, Michael. Satyagraha In Mahatma Gandhi's Political Philosophy. Peace Research, Vol. 25, No. 1 (February 1993). Halaman 39-40.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun