Wah, ternyata bukan kepribadian aja loh yang bisa ganda, peran psikiater juga ganda, nih. Apa saja ya peran ganda dari Psikiater? Peran  yang pertama yaitu disebut sebagai Treating Psychiatrist, apa itu Treating Psychiatrist? Treating Psychiatrist adalah hasil pemeriksaan dari psikiater yang dapat digunakan sebagai Clinical Report. Dokter hanya melihat  gangguan kejiwaan dari pelaku saja, misalnya dari rekam medis, resep obat, surat keterangan sehat, surat administratif umum (CPNS, sekolah), surat administratif khusus. Kamu harus mengetahui bahwa Clinical Report ini sifatnya sementara, jadi tidak bisa digunakan sebagai alat bukti, hanya bisa digunakan sebagai bukti petunjuk. Selanjutnya kita akan membahas peran kedua dari Psikiatri, yaitu Assessing Psychiatrist. Assessing Psychiatrist adalah hasil pemeriksaan dari psikiater yang digunakan sebagai Forensic Report. Hasil pemeriksaan dari Forensic Report yaitu berupa surat yang berisikan Kecakapan Mental dari pelaku. Hasil dari kecakapan mental tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti.
Jadi kesimpulannya yaitu Clinical Report hanya bisa digunakan sebagai bukti petunjuk, sedangkan untuk alat bukti nya dapat menggunakan Forensic Report.Â
Sampai sini apakah kamu sudah paham tentang peran ganda Psikiatri?
Insanity Defence
Apa yang dimaksud dengan Insanity Defence? Apakah kamu pernah mendengar istilah Insanity Defence? Jika ada orang yang diduga mengalami gangguan kejiwaan, maka Psikiatri harus membuktikan dulu bahwa mereka mempunyai penilaian yang buruk atau tidak kompeten dalam penilaian yang mempengaruhi, sehingga mereka tidak mampu mengendalikan tindakannya. Jadi harus dibuktikan kalau pelaku tersebut memiliki gangguan kejiwaan. Ini salah-satu dari peran Psikiatri Forensik, lho.
Terus gimana sih cara membuktikannya? yaitu dengan Sanity Opinion. apa itu Sanity Opinion? Sanity Opinion artinya kita perlu melihat apakah pelaku memiliki gangguan jiwa pada waktu kejadian perkara, yaitu pada saat pelaku melakukan perbuatan yang melanggar hukum, apa ada hubungan gangguan jiwa yang pelaku miliki dengan kejadian perkara untuk memahami motif mereka saat melakukan tindakan tersebut.
Bagaimana cara melihatnya? yaitu dengan menggunakan insanity test yang relevan karena masing-masing kasus memiliki motif yang berbeda-beda. Â Tidak semua orang dengan gangguan kejiwaan melakukan kekerasan, bahkan yang melakukan kekerasan paling banyak adalah orang normal, lho :(
Kemampuan Bertanggungjawab Â