Aku, hanya lelaki biasa,
yang tertatih dalam hiruk-pikuk asa.
sementara kamu berdiri,
di puncak dunia yang megah dan berkilau,
mencipta jarak yang tak sanggup kupangkas.
Lalu, siapa aku?
Yang ingin memilikimu, namun tak berani menyentuh bayangmu.
Yang telah terikat, namun tak sanggup membiarkanmu pergi.
karena jika tangan lain memelukmu,
aku akan patah menjadi malam tanpa bulan.
November, sampaikan pada hujanmu,
agar ia menyembunyikan airmata di sela rintiknya,
sebab aku tak ingin dunia tahu,
mencintaimu adalah kesalahanku yang paling indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H