Setelah pasca pemilu telah usai mulai para pemangku kepentingan menelaah hasil kerja sebelumnya dan memulai sistematis baru, pola alogritma yang ideal untuk keberlangsungan sebuah negara demokrasi. Tidak semua dan ada banyak kemungkinan covarience secara intusif akan memenuhi kriteria sistem.
Dalam hal ini kemungkinan lain dalam rangka membuat ilmiah yang memperlihatkan bahwa hubungan satu dengan yang lain adalah bentuk variable yang ada akan tetapi, hak ini di sebut sebagai sistem alamiah yang mencoba sebaik mungkin dan tidak menutup kemungkinan masih tetap akan membebankan kita dengan masalah-masalah. Penting dalam penentuan saling berhubungan antara variable yang merujuk ke arah relevansinya, dalam sistem esksistensitas kerangka kerja humanis di era digitalisasi terhadap yang akan di hadapi 5 tahun ke depan perinsip pemasaran tersebut, sangat berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi global dalam penerapan berkelanjutan.
Informasi yang asimetris memberi ruang pro dan kontra dalam pandangan masyarakat umumnya terhadap perkembangan dunia digital dan penerapan kenaikan, PPN untuk hal ini yang sangat di sayangkan media informasi  memberi cela terhadap gambaran simpang siur yang menyebabkan keresahan masyarakat. Kembali lagi dalam era humanis dalam perkembangan digital seharusnya terlibat secara independent untuk memberi sistem input ke output dalam pengertian yang dinamis untuk Informasi asimetris terkait kenaikan, Pajak Penambahan Nilai (PPN).
Menyebarkan kebijaksanaan dan menajalin koneksi dari individual hal tersebut jelas tidak cukup karena dibutuhkan sosialisasi secara horizontal dan insklusif dengan masayarakat umum. Pendekatan ditilisasi secara humanis menjadi nilai pemasaran info yang cukup bersosialisasi inilah bisa disebut sebagai karakter digital dari "new wave" informasi. Dalam style-substance, offline-online & human machine bisa mengatur informasi humanis dalam pradoks pelaksanaanya.
Berdasarkan sistem transaki masa lalu yang harus di akumulasi konsep ini bertujuan mendorong agar negara bersaing perbandingan dengan negara tetangga yang harus kita tidak pungkiri eksistensi suatu negara itu muthlak dari hasil pendapatan negara itu sendiri. Kenapa negara ini terlihat ketimpangan dalam ekonomi karena sistem perpajakan belum sepenuhnya berabsis digitalisasi dari NPWP konsep 4.O, dalam buku "Cityzen 4.O" merumuskan teori A-C-C-A, yaitu attraction, curiosity, commitment, dan affinity. Untuk menelaah kenyataan negara ini dalam informasi yang dikemas humanis dalam digital mengenai Asimetris Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12% atau hanya naik 1%, rencana kenaikan tarif PPN 1% Â sangat mempengaruhi tumbuh ekonomi di era Indonesia menuju sistem SDG's dalam progam kebijakan lainnya kendati demikian kesadaran sebagian pengusaha kontra terhadap hal ini karena minimim informasi input yang dipengaruhi bahwa inflansi didepan mata yang pada dasarnya ini waktunya kolaborasi dari setiap lapisan masyarakat semua golongan untuk mempercepat sistem rancangan pemerintah dalam penerapan program yang telah diusungkan dalam program pemilu kemarin.
Merujuk sebuah teori konten marketing branding dalam digital era dinamis membuat masyarakat mengekstradisi rasa ingin tahu kedalam konfrontasi positif dalam dinamika politik untuk negara yang sedang berkembang dalam penerapan, pedapatan negara yang harus orang-orang terpilih yang berkompetiten dan patriotisme demi pencapaian demokrasi bernegara dalam kebijakan akomodatif bangsa. Anggaran kenaikan akan mempengaruhi dalam kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan melakukan ekspansi di dalam dunia industri strategi pertahan dan tetap menjaga dan mempertahankan bisnis alusita buatan bangsa untuk bersaing di era digital "Human Machine Interface" HMI. Program kesejahteraan sebagai sistem balas budi politik, alokasi anggaran dalam bentuk dana pembangunan. Ringkasan diatas memberi ruang sketsa tentang pola kontrol atas distribusi dari tiga jenis manfaat yang diberikan negara :
. Program kesejahteraan
. Dana Pembangunan
. Dan kontrak projek pemerintah