Cinta Tanpa Memiliki
Merelakan Kebahagiaan Yang Hanya Menjadi Angan-Angan
Bandung, 06 Maret 2021-Dinginnya kota ini ditemani rintik hujan yang selalu menemani seorang Richard di rumahnya, sambil menghirup dan meminum secangkir kopi panas ditemani juga oleh sebatang rokok Juara, untuk selalu menunggu kebahagiaan itu akan datang menghampirinya. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, Richard  menyukai seseorang yang dekat dengannya selama bertahun-tahun yang bernama Gabriella, mungkin ini yang dinamakan rasa sayang dan bermuara pada cinta yang tidak bisa terbendung lagi oleh Richard kepada Gabriella disaat semua waktu yang telah di lewati mereka berdua sangat berharga dan menjadi history yang mengandung suka,duka, dan kebahagiaan yang akan di catat dalam buku sejarah kehidupannya.
Richard      : " Bertahun-tahun sudah aku lewati namun kebahagiaan tidak kunjung datang, sampai kapan aku harus menunggu ? ".                 Ungkapnya.
Angin berhembus kencang membawa daun-daun berterbangan seakan-akan itu menjadi suatu pesan bagi Richard agar dia harus selalu berusaha seperti angin untuk membawa terbang daun-daun menuju tempat kebahagiaan yang diinginkan. Â Burung berkicau pada saat langit mendung dan rintik hujan seperti sebuah pertanda bagi Richard untuk selalu senang dan bahagia disaat dia sedang didekap oleh rasa kebingungan dan takut kehilangan. Pada suatu hari mereka bertemu di sebuah coffee shop dengan secara kebetulan.
Gabriella     : " Ehh kamu ada disini juga, lagi ngapain ?". Ungkap Gabriella.
Richard      : " Ehh, Eumm... Iya nihh lagi ngopi aja disini, yauda gabung aja sini ". Jawab Richard dengan gugup.
Gabriella     : " Ohh gitu, gapapa santai kebetulan aku mau ketemu temen disana, aku kesana ya nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ".                    Ungkap Gabriella.
Richard      : " Yauda kalo gitu nanti aku tunggu disini ya ". Jawab Richard.
Gabriella     : " Okay, dahhh ". Ungkap Gabriella.
Dengan melambaikan tangannya Richard merasa senang karena bertemu tanpa disengaja, Richard kembali mengingat hayalan ketika dia di rumah ketika ada angin yang berhembus kencang yang membawa daun-daun berterbangan dan kicauan burung disaat rintik hujan yang membawa pertanda baik, namun secara tiba-tiba Richard pun berpikir apakah hayalan tersebut malah sebaliknya.
Richard      : " Kenapa dia datang sendiri tidak bersama temannya tanpa memberi kabar kepadaku biasanya dia suka memberi kabar                 ketika ingin pergi ke suatu tempat ? ehh tapi kan aku bukan siapa-siapanya pacarnya juga bukan tapi pengennya mau                  jadi pacar dia ya tuhan yasudahlah mungkin temannya sudah duluan berada disana ". Richard bergumam.
Richard terus menunggu hingga beberapa saat sambil dengan menghela nafas menunggu kedatangan Gabriella menghampirinya dengan menghirup dan meminum secangkir kopi ditemani sebatang rokok Juara. Secara tiba-tiba Richard ingin pergi ke toilet karena ingin membuang air kecil, dan tibalah waktu dimana Richard kaget dan penasaran karena melihat Gabriella sedang bercanda dan terlihat berbahagia dengan seorang laki-laki yang tidak di kenali oleh Richard. Dengan kejadian tersebut Richard tidak jadi ke toilet karena harus melewati tempat dari Gabriella dan laki-laki di sampingnya.
Richard      : " Siapa laki-laki yang sedang bersama Gabriella bahkan dia tidak pernah mengenalkanku dengannya padahal telah                     bertahun tahun kita selalu bersama dengan semua cerita yang selalu ada mengiringi perjalananku dengannya ".                         Gumam Richard sambil terburu-buru untuk bergegas menaiki motornya untuk pulang.
Karena melihat peristiwa tersebut Richard bergegas pulang membawa motornya menuju rumahnya. Sedangkan Gabriella mencari Richard karena dia telah selesai bertemu dengan seorang laki-laki yang duduk di sampingnya.
Gabriella     : " Lohh ko Richard gaada padahal aku pengen cerita soal laki-laki yang bertemu denganku tadi dan mengajaknya untuk                 bergabung, yasudahlah mungkin di lain waktu aku akan ceritakan kepadanya ". Gumam Gabriella sambil tersenyum-                   senyum.
Richard dan Gabriella pun pada akhirnya tidak bertemu kembali dikarenakan Richard terburu-buru untuk pulang karena melihat Gabriella sedang bersama laki-laki yang tidak dikenalinya, sedangkan Gabriella kembali menghampiri laki-lakinya dan bergegas untuk pulang berdua. Dan tibalah Richard di rumahnya dengan muka yang ketus dan kesal melemparkan helm dan tas nya. Ibunya pun terheran-heran melihat Richard berperilaku seperti itu ketika dia pulang.
Ibu          : " Richard kamu kenapa nak, tidak biasanya kamu seperti itu ketika pulang ". Ungkap sang ibu.
Richard      : " Tidak apa-apa ko bu lagi kesal saja ". Jawab Richard
Ibu          : " Ceritalah nak semoga ibu sedikitnya bisa memberi ketenangan bagimu ". Ungkap sang ibu.
Dengan diiringi rasa sedih dan mata yang berlinang sampai meneteskan air matanya karena melihat orang yang disayangnya terlihat berbahagia dengan orang lain Richard menceritakan semua tentang persoalan dia menyukai seorang perempuan yang telah menemaninya selama bertahun-tahun sampai dia merasakan sayang kepada perempuan itu kepada sang ibu.
Richard      : " Gini bu, Icad ada temen namanya Gabriella udah lama banget Icad kenal Bella udah sering bareng, tuker cerita, dan                    lain-lain. Icad suka sama Bella tapi Icad gamau kalo sampe perasaan Icad ngerusak semua hal yang udah terjadi                        kepada Icad sama Bella yang udah dianggap sebagai cerita yang di rangkai dan jadi history bagi Icad. Tapi tadi Icad                      ketemu sama Bella terus dia lagi sama laki-laki yang ga Icad kenal, gitu dehh bu intinya ". Ungkap Richard kepada                      sang ibu.
Ibu          : " Ohh anak ibu lagi kasmaran ternyata ". Jawab sang Ibu sambil tersenyum.
Richard      : " Tuhh ibu suka gitu malah ngeledekin ". Ungkap Richard sambil kesal.
Ibu          : " Yaudah gini Cad ibu mau nanya dulu sama Icad, kamu udah pernah ngungkapin perasaan kamu kepada Bella belum ?                  ". Tanya sang Ibu.
Richard      : " Belum bu, Icad kan tadi cerita Icad gamau nantinya malah ngerusak hubungan Icad sama Bella ". Jawab Richard.
Ibu          : " Aneh ya kehidupan ini Cad disaat ada seseorang ingin mengejar keinginannya namun terhalang oleh beberapa                        keadaan yang tidak bisa dihindari, kadang kita juga harus belajar dalam kehidupan ini tidak selamanya keinginan kita                  dapat tercapai semuanya kita tidak boleh juga menjadi seseorang yang egois apalagi soal hubungan pasangan keduanya                 harus mendapatkan keadilan untuk mendapatkan kebahagiaan tanpa mengorbankan salah satunya, tapi yang                           terpenting hal yang harus selalu di ingat adalah sudah kodratnya kita selalu berdo'a dan berikhtiar untuk                                memperjuangkan hal yang ingin di capai, saran ibu kamu mending jujur dengan perasaanmu sendiri dan coba                           ungkapkan semuanya kepada Bella agar kamu pun tidak selalu terjebak di keadaan ini dan kamu bisa berdamai nantinya               dengan semua  hal yang terjadi mau baik ataupun buruk akhirnya". Ungkap sang ibu.
Richard      : " Iya bu Icad ngerti sekarang apa yang harus Icad lakukan, terima kasih ya bu sarannya ". Jawab Richard.
Ibu          : " Iya Icad sama-sama sudah jadi kewajiban ibu sebagai orang pertama yang harus membuatmu merasa nyaman dan                    tenang, sini pelukk ibu ". Ungkap ibu sambil tersenyum dan mengusap kepala Richard.
Pada keesokan harinya Richard menghampiri Gabriella di kampus dan mengajaknya ke salah satu coffee shop dimana pertama kali mereka bertemu disaat keduanya masih menjadi mahasiswa baru karena ingin bertemu dan mengungkapkan perasaannya kepada Gabriella.
Richard      : " Hai Bel, kamu kosong ga hari ini, ngopi yu ? ". Ungkap Richard
Gabriella     : " Hai Cad, kosong sii yauda ayo mau dimana ? ". Jawab Bella
Richard      : " Gimana kalo kita ke tempat pertama kali kita ketemu sambil nostalgia gitu". Ungkap Richard
Gabriella     : " Ohh disitu, yauda ayo sambil mau ada hal yang aku certain juga ke kamu ". Jawab Gabriella.
Pada akhirnya mereka berdua pergi menaiki motor ke tempat dimana pertama kali mereka bertemu pada saat menjadi mahasiswa baru, setibanya disana mereka langsung memesan menu yang ada di sana dan duduk sama percis di tempat mereka bertemu pertama kali sambil menikmati menu favorit mereka berdua, yaitu dua cangkir es kopi susu dan sepiring pisang goreng, semuanya diawali dengan berbincang bernostalgia dan tertawa satu sama lain yang membuat Richard pada saat itu merasa senang dan bahagia juga begitu Gabriella. Peristiwa tersebut menandakan semua hal yang dipikirkan Richard akan baik-baik saja bahkan Richard mengira bahwa peristiwa ini merupakan awal dari semua penantian yang dia tunggu-tunggu selama bertahun-tahun.
Richard      : " Ehh bel sorry aku mau cerita soal kita". Ungkap Richard.
Gabriella     : " Bentar dehh Cad mending aku dulu aja soalnya lebih panjangan aku kayanya". Jawab Gabriella
Richard      : " Yaudah, kamu dulu deh bel cepetan ceritanya ". Ungkap Richard
Gabriella     : " Jadi gini kamu kemarin pulang sihh waktu kita ketemu padahal aku pengen kenalan temen laki-laki aku, tapi tau ga                   Cad dia tuhh baik banget terus perhatian gitu dia sering chat aku udah sekitar 8 bulanan dehh kalo ga salah, terus                       waktu di tempat kemaren dia nembak aku tau ". Ungkap Gabriella sambil tersipu malu dan bahagia.
Richard      : " Terus kamu terima dia ? " Tanya Richard
Gabriella     : " Iya aku terima soalnya aku udah liat sama kagum ke dia waktu dia jadi panitia ospek, awalnya sii kesel                                 soalnya dia marah-marah mulu ehh waktu udah kenal ternyata dia beda banget sama cowo yang kenal ". Ungkap                       Gabriella.
Richard      : " Ohh gitu bagus dong, aku ikut seneng bel ngeliat kamu segembira dan bahagia ini semoga hubungan kamu sama dia                  langgeng dan baik-baik aja ya dan sesuai dengan harapan dan keinginan kamu juga, terus semoga kalian                               selalu bahagia " Ungkap Richard
Gabriella     : " Makasih ya Icad semoga kamu juga cepet dapet jodoh dehh biar kita bisa double date gitu hahaha... ". Jawab Gabriella                 sambil tertawa
Pada akhirnya sambil menghela nafas dalam-dalam Richard hanya tersenyum dan haru karena harapan Richard telah pupus dan peristiwa perbincangan di awal terjadi sebaliknya karena mungkin itu bisa jadi perbincangan akhir mereka berdua karena di satu sisi Richard pasti menjaga jarak dengan Gabriella tidak sedekat seperti diwaktu sebelumnya, lalu Gabriella pun pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama pacarnya. Dan mereka berdua akhirnya pulang dari tempat tersebut kembali menuju rumahnya masing-masing.
Pada akhirnya Richard menyadari semuanya, kehidupan yang dialaminya begitu membuatnya sangat terpuruk karena harus memupus segala harapan dan keinginan yang ingin diraih, yaitu kebahagiaan. Segala hal yang dilalui Richard dan Gabriella dirasa sia-sia karena dia pun menyadari dia bukan sesosok orang yang berani untuk mengungkapkannya karena selalu dibayangi rasa takut, dan cerita indah yang telah dirangkai selama bertahun-tahun hanya akan menjadi suatu kenangan manis yang dibalut oleh seluruh pelajaran kehidupan didalamnya. Namun dia pun berpikir mungkin ini adalah jalan tuhan yang terbaik untuk dia dan Gabriella, dan Richard pun merasa senang, karena melihat orang yang dia sayangi bahagia walaupun bukan bersamanya, karena menurutnya cinta sejati itu tidak harus memiliki namun cinta sejati itu dapat memposisikan diri kita selalu ada untuknya dan selalu mensupport orang yang disayanginya untuk mendapatkan kebahagiaan.
Ini merupakan drama yang dimuat berdasarkan realita yang terjadi pada kalangan remaja, ada beberapa hal yang dapat menjadi suatu pelajaran hidup bagi kita, yaitu kita harus mawas diri dan legowo untuk menerima kodrat kita sebagai makhluk ciptaan tuhan yang tidak bisa egois selalu menginginkan sesuatu hal untuk bisa kita raih, tapi kita sebagai manusia hanya bisa selalu berdo'a kepada tuhan yang maha esa dan berikhtiar atau memperjuangkan hal yang ingin kita raih. Dan tentunya segala bentuk keputusan itu hanya berada di dalam tangan sang pencipta.
     Â
End
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI