Mohon tunggu...
Reza pangestika
Reza pangestika Mohon Tunggu... Buruh - pelajar yang sedang belajar

Suka menulis tapi tak mahir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengelana Kotor

2 Mei 2019   19:46 Diperbarui: 2 Mei 2019   20:21 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit adalah atap rumahku

Lantainya beralaskan tanah

Rumahku tiada berbatas

Dimana kakiku berhenti, disitulah ku kan tinggal

Berkelana kesana-kemari, tanpa tahu apa yang kucari

Aku hidup ditengah keramaian kota

Dimana semua orang sibuk mencari uang  dan muka

Aku hidup dari belas kasih

Dari uluran tangan yang tak tiap hari memberi

Bajuku kurang bahan

Wajahku berias debu kotoran

Mereka sebut aku tak waras

Iya, aku waras

Setelah duniaku yang berwarna  tercemar

Rusak, semua rusak

Bagai terlempar dari kedamaian

Duniaku suram, karna nafsu setan setan berwajah malaikat

Tiada ibu atau bapak tempat mengadu

Daku tak punya kuasa tuk memerintah keadilan

Apalagi uang untuk membelinya

Bahkan harga diri sekedar disebut waras

Pengelana yang kotor

Begitu halu tuk menjadi bersih  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun