Mohon tunggu...
Reynold Hasibuan
Reynold Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang Tenaga Pengajar

Pendiam, suka tantangan dan traveling...\r\n\r\nFollow me here :\r\nhttp://www.akuadablog.co.cc/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manajemen Pendidikan Tanpa Korupsi (2), Salah Satu Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan

30 Maret 2020   00:44 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:59 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan pencairan dana BOS untuk sekolah telah diperbaharui, dimana pencairannya sekarang langsung ke rekening sekolah tanpa melalui rekening daerah. 

Hal ini tentunya telah memangkas birokrasi pencairan dana pendidikan tersebut. Namun apakah itu akan berdampak pada berkurangnya tingkat korupsi di sekolah?

Tentu tidak, karena bola panasnya hanya berpindah tangan saja. Pertanggungjawabannya saat ini ada pada manajemen sekolah dalam hal ini adalah Kepala Sekolah sebagai pengguna anggaran.

Seringkali para pengamat dan masyarakat menilai kualitas pendidikan dihubungkan secara langsung dengan kualitas guru kita, sehingga jika kualitas pendidikan rendah maka yang dinilai kurang adalah gurunya.

Padahal pendidikan itu ditangani oleh sebuah manajemen pendidikan yang dimulai dari tingkat atas, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten hingga sebagai ujung tombaknya adalah manajemen pendidikan di sekolah yang ditangani oleh Kepala Sekolah. 

Semuanya itu menjadi satu kesatuan yang saling berpengaruh dalam menentukan kualitas pendidikan kita dan terhubung melalui satu sistem yang jika satu elemen saja tidak berjalan dengan baik tentu akan berpengaruh pada pencapaian kualitas pendidikan. 

Dengan kemampuan manajemen pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik juga, bahkan pendidikan yang dimanajemeni dengan baik bisa mengubah guru yang tidak baik menjadi baik, yang nantinya akan menghasilkan siswa (sebagai produk pendidikan) yang berkualitas baik juga.

Bisa saja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai top manajemen memiliki goodwill/keinginan untuk memajukan pendidikan dengan perubahan aturan dan anggaran, namun jika di ujung tombaknya, di sekolah masih ditangani oleh manajemen pendidikan yang berperilaku korup akan menjadi sia-sia saja, apalagi pengawasan yang dilakukan lemah, karena tidak mudah melakukan pengawasan terhadap seluruh sekolah di negeri ini. 

Untuk itu penempatan majaerial di sekolah menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Orang yang tepat pada tempat yang tepat akan menentukan kemajuan sebuah sekolah. 

Perekrutan seorang kepala sekolah harus menjadi perhatian utama, jangan jabatan kepala sekolah menjadi kepentingan politik ataupun kepentingan jual-beli jabatan. Karena terlalu besar taruhannya yaitu masa depan anak-anak kita, dan tentu saja masa depan bangsa kita karena mereka nantinya adalah generasi penerus bangsa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun