Sejujurnya,  saya paling suka komen panjang, baik di postingan media sosial orang  maupun postingan blog. Selain biar keliatan kalau saya niat dan beneran  tertarik dengan apa yang ditulisnya, juga buat memancing pembaca lainnya  kepo terhadap saya.
Tapi sering terjadi, yang ada saya malah disemprot, baik secara langsung maupun secara halus.
Masih  teringat jelas di pikiran, beberapa waktu lalu saya komen di postingan  instagram seseorang, kalau dilihat sih ybs seorang blogger juga.
Dan saya paling suka berinteraksi dengan sesama blogger, selain menjalin silaturahmi, biar makin kenal aja gitu, biar kalau ada event terus ketemu gak krik krik aja, hahaha
Waktu  itu (kalau gak salah) ybs posting tentang slowcooker, terus bilang  sangat bermanfaat bagi ibu bekerja. Saya yang memang punya SC tapi cuman  sekali pakai udah dibungkus kembali  pun komen, dengan menceritakan  pengalaman saya, plus diakhiri dengan memuji dia.
Namun tanpa menunggu lama, dia malah menjawab kalau dia gak membandingkan ibu  bekerja maupun IRT, padahal komen saya nyata-nyata gak nyinggung IRT,  cuman bilang saya ibu cemen yang gak tau cara masak pakai SC, jadinya  lebih ribet ketimbang masak sendiri.
Lah, kalau cuman jawab ketus sih gak masalah kali yak, biasanya saya cuman senyum ngehek, terus lupain.
Eh  siapa sangka, waktu iseng liat-liat insta story, dia curhat  panjaaaanggggg banget masalah itu, katanya saya adalah netizen yang  sotoy.
Kan jadi panjang masalahnya, padahal saya  komen niatnya biar sering interaksi aja, gak terlalu serius juga mau  ngurusin hidup orang, kalau ada orang yang mau dikurusin, ya saya bakal  maju duluan, biar lemak di perut dan punggung ini berkurang dikit *loh, haha.
Jadi, setelah saat itu, saya jadi parno komen  di postingan orang, takut menyinggung, padahal saya kalau komen pasti  muji-muji mulu
Komen pendek, di sangka ngasal alias gak niat.