Mohon tunggu...
Legen Tuban
Legen Tuban Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Cinta adalah dzikir. Cinta adalah lantunan syair. Cinta adalah ibadah tiada akhir..." Rey's Diary | https://LegenTuban.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang Hatiku

10 Oktober 2010   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf kawan...

Ku ingin menceritakan

secuil kisahku...

padamu...

sang waktu menunjukkan

pukul 10:38 pm tanggal 10-10-2010

Ku mendengarkan alunan

Melodi - melodi indah yang kau suka

"Bintang Hatiku"

Sebuah judul lagu

Mengisahkan tentang seseorang

Yang menjadi bintang hatinya

Dalam kehidupan penuh cinta

Kesetiaan yang terabaikan

Membuat luka yang mendalam

Sangat dalam...

Merobek palung hati beserta segalanya

Kawan...

Maaf aku terhanyut dalam alunan

Melodi - melodi ini

Sejenak aku hentikan sebentar..

_____________

_____________

_____________

_____________

_____________

_____________

_____________

Sebuah lagu yang menggetarkan diriku
Mengingatkan aku tentang dirinya
Yang menyanyikan alunan melodi indah ini
Sebelum aku terlelap tidur...

Aku merasakan tangisannya

Ketika ia meminta maaf atas

Kesalahan melanggar kesetiaannya padaku

Dan dengan buta hati aku mencaci maki

Namun...

"Kini ku sadari kau sungguh berarti disetiap langkahku

Karena kau Bintang Hatiku"

Aku merasakan sayatan mendalam

Tentang kejamnya hatiku

Tentang arti tangisanmu

Tentang kesetiaanmu

Satu kalimat lagu

Yang berdendang malam ini

Menghanyutkanku dalam kenangan indah

Denganmu... denganmu.. denganmu....

Dan ingin sekali kuteriakkan...

"DINDA KEMBALILAH...

TAK KAU DENGARKAH RINTIHAN HATIKU ?

AKU MERINDUMU...

MAAFKANLAH AKU... MAAFKANLAH AKU..."

Kau sangat berarti..

Dinda...

Puisi ini sengaja ku buatkan untukmu "Dinda..". dengan air mata yang bercucur membasahi pipi ini... dengan hati yang teriris.. mengingat kenangan indahku denganmu... seakan semua kesalahan,kejelekan,kecerobohan antara kau dan aku terbuang sudah.. terbuang jauh... jauh... dan jauh. Sekali... yang ada... hanyalah ingatan indah tentang dirimu... Dinda... maafkanlah aku... :'(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun