Trigger Warning: Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
Yanti mungkin tak pernah menyangka bahwa pagi itu akan menjadi pagi terakhir bagi dirinya. Ia tewas mengenaskan di tangan Tarsum suaminya sendiri yang membunuhnya secara sadis hingga tubuhnya terpotong-potong beberapa bagian.
Warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara tak bisa berbuat banyak. Melihat kebrutalan dan perubahan tingkah laku Tarsum yang berubah drastis dan seolah hilang kontrol terhadap dirinya itu membuat warga ketakutan setengah mati dan hanya bisa menyaksikan sambil merekam kejadian mengerikan itu dari kejauhan.
Peristiwa itu terjadi hari Jumat pagi 3 mei yang lalu, di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Ketika Yanti hendak pergi ke masjid mengikuti pengajian rutin seperti biasanya, secara tiba-tiba Tarsum sang suami dengan keji membunuhnya di jalan Desa. Entah dengan cara seperti apa Tarsum melakukan pembunuhan itu. Beberapa warga yang ada di sekitar lokasi tak tahu secara detail dan melihat langsung kejadian, hanya teriakan dan jeritan suara korban yang sempat mereka dengar sebelum akhirnya korban meregang nyawa tak berdaya.
Menurut pengakuan Yoyo yang merupakan Ketua RT setempat, pelaku sempat memukul korban menggunakan balok kayu. Lalu setelah itu pelaku kembali ke rumah mengambil sebilah pisau yang diduga sebagai alat untuk memutilasi korban. Sungguh sadis sekali.
Yang membuat pristiwa itu menjadi gempar warga sekitar adalah ketika sehabis melakukan aksi sadisnya itu, Tarsum berkeliling kampung sambil membawa baskom berisi potongan-potongan daging korban yang termutilasi dan menawarkannya kepada warga sekitar.
Bahkan masih menurut pengakuan Yoyo ketua RT, sebagian potongan-potongan itu ada yg tergeletak di jalan dan ada juga yang diletakan sembarangan di dekat pos ronda oleh pelaku dan sebagian lagi ia masukan kedalam karung.
"Saya ditawari, beli daging Yanti, beli," kata Yoyo.
Memang hari itu adalah pagi yang tidak biasa. Disaat suasana kampung masih sepi dan para warga mulai menjalankan aktivitasnya pergi ke sawah dan ladang, suasana geger tiba-tiba terasa ketika Tarsum yang seperti kehilangan akal tega membunuh dan memotong-motong tubuh istirnya sendiri.
Motif dari pembunuhan disertai mutilasi itulah yang memantik pertanyaan publik, ada apa sebenarnya? Mengapa Tarsum tega dan tanpa berpikir panjang melakukan aksi sadisnya?