Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Badai yang Menimpa Saya di Tahun 2023

30 Agustus 2023   20:16 Diperbarui: 30 Agustus 2023   20:19 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: SHUTTERSTOCK/John D Sirlin via kompas.com

Tapi sebagai hamba yang selalu berprasangka baik pada Tuhan, bisa saja kejadian yang menimpa saya ini mungkin sebgai "hadiah" atau mungkin Tuhan sedang mengabulkan doa-doa saya melalui jalan yang tidak "mengenakan" ini.

Karena satu hal yang mesti anda ketahui, Tuhan kadang menjawab dan mengabulkan do'a-do'a kita melalui cara-cara yang "tidak enak". Yang pasti, Tuhan selalu punya "cara sendiri" untuk mengabulkan keinginan dan do'a-do'a hamba-Nya.

Jadi ceritanya, untuk anda yang belum tahu mengapa saya harus meringkuk kurang lebih dua bulan akibat patah tulang selangka yang saya alami ini berawal ketika saya memutuskan untuk berlatih beladiri. Setahun yang lalu saya mantap dalam hati untuk bergabung kedalam organisasi beladiri yang sangat besar di Indonesia ini yakni PSHT.

PSHT adalah singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Uniknya PSHT ini bukan berbentuk perguruan yakni organisasi beladiri yang berlandaskan persaudaraan, maka dari itu kata Persaudaraan lebih kental didalam organisasi ini ketimbang kata Perguruan, maka terciptalah nama Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT.

Bagi orang yang sudah tahu dan "pernah menjalani" latihan di organisasi ini pasti sepakat bahwa metode latihan di organisasi ini bisa dibilang cukup keras. Utamanya dalam membentuk fisik dan mental siswanya. Jadi kita harus betul-betul siap fisik dan mental apabila ingin bergabung kedalam organisasi ini.

Bahkan slogan yang paling terkenal di organisasi ini adalah "Dadi wong SH itu ojo aleman" yang berarti kalau anda ingin menjadi pendekar PSHT maka jangan aleman, atau jangan manja, jangan lemah, yang dikit-dikit mengeluh sakit, manja atau mudah menyerah. Begitulah kita di didik selama menjadi siswa.

Dan pengalaman yang tidak mengenakan itu pun akhirnya menimpa saya kala saya telah berada di "semester akhir" yang artinya hanya tinggal menyisakan kurang lebih 2 bulan lagi pendidikan saya di organisasi itu.

Tanpa di duga-duga musibah pun datang. Pada saat sesi latihan sparing di 2 pertemuan terakhir lagi, saya harus keok, tubuh saya dibanting dengan posisi miring sehingga akhirnya tulang selangka saya "patah". Kaget, tak sadar, serta tak percaya itu terjadi, tapi pelan-pelan saya mampu menerimanya.

Toh dalam hati saya berpikir, jagoan MMA sekelas Mc Gregor saja pernah patah tulang, ya itulah mungkin risiko yang mesti siap saya terima ketika sama memutuskan terjun menekuni bidang olahraga beladiri ini. Alhasil saya pun mesti rehat beberapa bulan dari kegiatan yang cukup menguras fisik ini.

Tapi dari pengalaman ini memberikan pelajaran dan menyadarkan saya bahwa tatkala saya nanti sudah benar-benar menguasai ilmu beladiri ini maka saya harus bisa mengontrol diri dan emosi. Wisdom yang saya dapat dari pengalaman ini adalah, seorang pendekar atau ksatria itu justru harus sabar, bisa menahan amarah dan tak gegabah dalam menggunakan ilmunya.

Karena kalau saja seorang pendekar sembrono, mudah ngamukan, maka efeknya bisa fatal bagi orang lain. Bisa-bisa nasibnya akan seperti saya? Kalau saja kita yang dipukul, ditendang dan dibanting saja merasa sakit, orang lain yang kita perlakukan dengan serupa juga pasti akan merasakan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun