Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berita Penculikan Anak dan Sederet Hoaks yang Meresahkan

1 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   05:59 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau memang orang iseng, masa sampai dikejar. Untung anak saya melawan. Saat pengejaran, anak saya melepas sabuk yang lagi digunakan dan melayangkan sabuk ke arah terduga pelaku sambil berteriak minta tolong." D menjelaskan.

Kabarnya usai kejadian tersebut (R) sempat mengalami trauma sampai bolos sekolah. Meski dirinya berhasil lolos dari percobaan penculikan tersebut, namun kejadian itu rupannya membuat R segan untuk keluar rumah. Bukan saja (R) tapi orangtuanya pun mengaku trauma dengan adanya peristiwa tersebut.

Beberapa Hoaks yang Muncul di Media Sosial

Ramainya isu penculikan anak sebetulnya bukan kali pertama terjadi, berdasarkan data, isu ini juga pernah ramai mencuat pada 2017 lalu disertai dengan narasi bahwa 1 anak dihargai 5 Milyar Rupiah. Didalam berita-berita yang sempat beredar di tahun itu juga disebutkan bahwa penculik menjual organ-organ tubuh korban dipasar gelap dengan harga ratusan juta.

Namun isu dan kabar miring itu segera ditepis oleh pihak Kepolisian dan memastikan bahwa berita-berita dan narasi-narasi yang kadung tersebar luas itu adalah hoaks alias berita yang mengada-ngada dan tidak disertai dengan fakta yang jelas. Pernyataan itu disampaikan oleh Divisi Humas Polri dalam cuitannya di Twitter pada 23 Maret 2017 yang lalu.

Kapolri saat itu Jenderal Tito Karnavian juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak termakan isu dan resah terhadap maraknya kabar penculikan anak dan penjualan organ tubuh di media sosial.

Namun rupanya media sosial tak mampu lagi membendung narasi-narasi tersebut yang kini mulai mencuat kembali. Narasi-narasi itu dengan secepat kilat muncul kembali ke permukaan setelah adanya dugaan percobaan penculikan dibeberapa tempat yang akhir-akhir ini terjadi dan cukup meresahkan masyarakat.

Terbaru, Divisi Humas Polri melalui akun Instagram resminya dalam 3 unggahan yang baru saja di posting hari ini (31/01/2023), kembali memberikan klarifikasi terkait beberapa isu penculikan anak yang berkembang dan viral di media sosial.

Pertama, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang bocah terluka dibagian lehernya yang diunggah oleh salahseorang warganet di akun Facebook bernama Kotek Siregar. 

Dalam video itu terdengar percakapan dalam bahasa Madura yang menjelaskan bahwa bocah tersebut adalah warga Desa Manoan, Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan yang baru saja menjadi korban penculikan.

Setelah ditelusuri, faktanya kejadian dalam video itu ternyata dialami oleh seorang bocah di India. Leher bocah tersebut terluka akibat terjerat tali layangan. Rupanya suara percakapan dalam video tersebut adalah hasil sulih suara dan sengaja dimasukan oleh si penyebar hoaks agar warga percaya bahwa itu adalah penculikan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun