"Kenapa mereka disini? Apakah mereka reporter?" tanya Hang-seo
Rupanya ia mengira dua orang tersebut sebagai mata-mata, Park tidak senang. Setelah di konfirmasi, ternyata dua orang yang tengah memegang kamera tersebut adalah tim media dari Shin Tae-yong.
Enggan berjabat tangan dengan Shin Tae-yong usai laga semi final leg pertama
Bukan hanya Psy War yang kerap Park Hang-seo lakukan diluar lapangan, saking kreatif dan cerdiknya pelatih Vietnam ini pun seringkali menciptakan drama yang mampu menyedot perhatian media.
Teranyar, Park Hang-seo tertangkap kamera enggan berjabat tangan dengan Shin Tae-yong usai laga leg pertama semi final yang digelar di GBK, entah apa alasan yang melatar belakangi tindakannya tersebut.
Ia malah memberi pengakuan bahwa ada masalah pribadi antara dirinya dengan Shin Tae-yong sehingga ia enggan menjabat pelatih yang sama berasal dari negara dimana ia tinggal.
"Ini adalah masalah pribadi, kenapa anda (wartawan) bertanya disini? Tapi ya, antara kami berdua ada beberapa isu (masalah pribadi) dan beberapa alasan". Hang-seo memberikan alasan.
Bahkan perseteruan antara dua pelatih Korea ini berlanjut jelang pertandingan semi final leg ke 2. Pada sesi konfrensi pers, Park Hang-seo menantang Shin Tae-yong untuk membuktikan ucapannya dan tidak sekadar berkata-kata bahwa timnya sudah selevel dengan Vietnam. Hal ini pun semakin membuat persaingan diantara keduanya semakin panas.
"Shin benar ketika mengatakan Indonesia sudah membaik. Tapi menurut saya pelatih harus membuktikannya dengan hasil dilapangan, bukan sekadar kata-kata." Hang-seo dengan percaya diri.
"Jika saya kalah, saya akan mengakuinya dengan adil. Tapi jika saya menang, tolong jangan katakan itu lagi, tolong jangan bicara omong kosong tapi buktikan dengan hasil." tegas nakhoda Golden Star Warriors itu.
Laga semi final leg kedua tentu akan berjalan cukup panas dan alot bagi kedua tim, bukan hanya terjadi dilapangan tapi persaingan itu juga terjadi di luar lapangan dimana duel dua pelatih Korea sama-sama akan beradugengsi untuk membuktikan diri yang paling baik.